Ratusan Pelajar SMP Kabupaten Tegal Kampanye Antibullying

Kamis 08-08-2024,08:45 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG.ID, SLAWI - Ratusan pelajar SMP Nawa Kartika Kedungbanteng, Kabupaten Tegal menggelar kampanye antibullying dan kekerasan remaja serta stop tawuran.

Kampanye yang diinisiasi Relawan Peduli Pendidikan Perempuan dan Anak (RPPPIA) Kabupaten Tegal ini dipusatkan di halaman sekolah.

Selain membawa poster yang bertuliskan stop bullying, ratusan pelajar ini juga deklarasi Teman Jaga Teman yang dipimpin Kepala Sekolah M So'i. Kampanye dan deklarasi diikuti guru dan jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Anggota Satlinmas Kabupaten Tegal Diminta Tampil Berwibawa

Ketua RPPPA Kabupaten Tegal Edi Sulistiyanto mengatakan, deklarasi siswa Teman Jaga Teman dan Stop Bullying ini bertujuan untuk mencegah kekerasan pelajar serta tawuran di lingkungan pendidikan.

"Terkadang siswa seusia SMP itu nasihat guru maupun orang tua kurang dipedulikan, namun berbeda kalau yang mengingatkan itu teman sendiri atau saling mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang mengarah ke bullying," kata Edi.

BACA JUGA:DPC PKB Kabupaten Tegal Geram, Laporkan Lukman Edy ke Polres

Karena itu, lanjut Edi, dengan adanya Satgas Teman Jaga Teman ini nantinya memiliki misi agar saling menjaga teman mereka sendiri untuk tidak melakukan perbuatan yang negatif.

Sementara itu, Kabid PAUD Dinas Dikbud Kabupaten Tegal Umi Faizah mengapresiasi kampanye stop bullying di SMP Nawa Kartika Kedungbanteng.

"Ini akan menjadi inspirasi sekolah lain untuk bersama-sama dengan pemerintah, Dikbud, masyarakat agar melakukan stop bullying, sehingga tidak terjadi lagi kekerasan di kalangan pelajar," ujarnya.

BACA JUGA:Dinas Perintransnaker Kabupaten Tegal Jembatani Dialog Sistem Upah Volume Based

Menyinggung soal tawuran yang masih terjadi, Umi Faizah menjelaskan, pihak Dikbud sudah membentuk tim penanggulangan kekerasan di kalangan pelajar semacam satgas.

Selain itu, juga ada kontak aduan di sekolah yang bisa diakses anak-anak untuk mengadukan hal-hal yang terjadi manakala siswa takut menyampaikan informasi.

"Kami juga meminta sekolah untuk mengoptimalkan penggunaan media sosial para siswa ke arah kegiatan yang positif," tutupnya.

Kategori :