DISWAYJATENG, SLAWI - Program penurunan stunting, selalu digenjot Pemkab Tegal dengan melibatkan berbagai OPD dan instansi serta lembaga. Pemkab Tegal juga selalu melakukan evaluasi terhadap capaian yang sudah dilaksanakan oleh OPD.
Pj Bupati Tegal Agustyarsyah melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Tegal Amir Makhmud mengatakan, untuk mempercepat penurunan stunting agar sesuai target dan mencegah stunting baru (new stunting), maka pihaknya melakukan evaluasi terhadap capaian, pembelajaran maupun rekomendasi pencegahan dan penanganannya.
BACA JUGA:Pembahasan Kebutuhan Bahan Baku IKM di Kabupaten Tegal
Selain itu juga melakukan strategi pentahelix yang melibatkan peran pemerintah, swasta, pengusaha, dunia industri, perguruan tinggi, ormas serta organisasi profesi kesehatan.
"Kita akan selalu komitmen terhadap pendanaan untuk kebutuhan dan perbaikan kesehatan bagi ibu hamil, balita dan remaja atau pasangan usia subur," kata Sekda Amir mewakili Pj Bupati saat membuka acara Aksi Pembangunan Daerah (Aksi Bangda) Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Tegal, di Gedung Dadali Kompleks Setda Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini dihadiri para kepala OPD, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sekretaris Camat, Penyuluh Keluarga Berencana, Kepala KUA Kecamatan, Tim Penggerak PKK, Baznas, IDI, IBI, PPNI, dan para koordinator pendamping program dari pendamping dana desa, pendamping PKH serta tenaga ahli stunting.
BACA JUGA:Monitoring Pecepatan Penyaluran Bantuan Rehab RTLH di Kabupaten Tegal
Dalam rembug stunting ini, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Tegal Faried Wadjy juga memberikan ide. Menurutnya, untuk mempercepat turunkan stunting, maka harus melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Mereka harus mengawal semua balita di Kabupaten Tegal dengan cara man to man marking.
Jika ide ini dilaksanakan, tentu semua balita di Kabupaten Tegal dapat dipantau tumbuh kembangnya.
BACA JUGA:Dukung Program Indonesia Mendengar, Serahkan Alat Bantu Dengar
"Tahun 2023 lalu kita sudah berhasil melakukan upaya penanganan melalui gerakan rames saceting, dan tahun ini kita harus fokus pada upaya pencegahan sesuai arahan Bapak Wakil Presiden selaku ketua pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Pusat," kata Faried.
Adapun, kegiatan rembuk stunting ini menghasilkan beberapa kesepakatan. Yaitu, mempertahankan secara konsisten angka partisipasi penimbangan balita (D/S) 100 ,% tiap bulan dengan mobilisasi sasaran balita, ibu hamil dan catin ke Posyandu, mengentaskan 20 desa prioritas lokus stunting, dan peningkatan konvergensi intervensi spesifik serta sensitif seluruh perangkat daerah.
BACA JUGA:Personel Satpol PP Kabupaten Tegal Diperiksa Kesehatannya
Selain itu, juga menguatkan peran TPPS Kecamatan dalam mensinergikan kegiatan penurunan stunting di desa, mencegah dan menanggulangi penyakit kronis pada balita dan gerakan tanggulangi anemia pada remaja dengan minum tablet tambah darah di seluruh sekolah.