DISWAYJATENG, BANYUMAS - Suasana syukuran ke-76 tahun novelis Ronggeng Dukuh Paruk Ahmad Tohari, berlangsung sederhana di Gubuk Carablaka. Tepatnya di RT 01 RW 09, Desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Sejumlah sastrawan dan seniman hadir dari Kabupaten Brebes, Tegal serta komunitas teater dari Purwokerto.
Usai Salat Asar, Kang Wanto Tirta didaulat untuk memandu acara sesuai urutan. Dimulai dengan bacaan doa oleh sahabat karib Kang AT dari tlatah Pantura, Atmo Tan Sidik. Dilanjut dengan sambutan dari Kang Ahmad Tohari didampingi ibu negara Hj Syamsiyah.
Sejumlah seniman dipersilakan untuk melanjutkan dengan pembacaan puisi yang dikirim secara khusus dari penyair Clurit EmasMadura, KH D Zawawi Imron. Puisi tersebut dibacakan oleh Trisnatunabuyafi Ranaatmaja. Juga, ada pembacaan puisi untuk Mas Tohari yang dibaca langsung dari Makkah oleh guru bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal Wiwik Widayaningtyas.
BACA JUGA:Awasi Pemilu, Bawaslu Kota Tegal Gandeng Perempuan Hebat
Sebuah kejutan datang dari seorang penulis antologi puisi Rujakan Ahmad, yang tidak lain adalah seorang pelukis yang kini menjabat Kepala SMA Negeri 1 Kramat Kabupaten Tegal. Dia datang bersama Teguh Nataliyah Guru Bahasa Inggris, Diyah Eko Adi Kristianti Guru Bahasa Indonesia. Dalam acara tersebut, pelukis Ahmad memberikan kado berupa lukisan kelapa hijau kepada Kang Ahmad Tohari. Sebagai seorang yang punya kemampuan melukis di samping menulis, Kang Ahmad Tohari memuji keindahan karya Ahmad yang berbentuk kelapa ijo.
Sedangkan Wahyu Adi Primanto, penulis dan kolumnis, menyempatkan diri mewawancarai langsung Ahmad Tohari. Sebagai tokoh kajian dalam rencana judul disertas untuk studi doktoralnya yang berjudul Pendidikan Moderasi Beragama dan Pendidikan Akhlak dalam Prosa Fiksi Karya Ahmad Tohari (Kritik Wacana Kritis).
Seperti diketahui, pada ulang tahun ke-76, Kang Ahmad Tohari menerima kado puisi dari KH D Zawawi Imron, buku antologi puisi setebal lebih dari 1.000 halaman karya Wanto Tirta, menerima kaus biru bergambar bintang film Yessy Gusman.
BACA JUGA:Baznas Kota Tegal Bekali 218 Takmir Masjid Pengetahuan Tentang Unit Pengumpul Zakat
Artis cantik pemeran Ratna dalam film Gita Cinta dari SMA. Ketika diminta apa makna tafsir lukisan bergambar kelapa hijau, yang dilingkari tali tambang, Kang Ahmad Tohari dengan semangat mengatakan, hal itu jangan terlalu ketat dalam pemikiran keagamaan, tetapi harus luwes seperti tambang dalam gambar organisasi keagamaan Nahdlatul Ulama.
Bagi pembaca novel Kubah, Kang Ahmad Tohari itu sastrawan yang menaruh apresiasi tinggi terhadap karya lukis. Sebagaimana tertulis di halaman 188 novel tersebut. Karman bekerja dengan sangat hati-hati, dia menggabungkan kesempurnaan teknik, keindahan estetika, serta ketekunan. Hasilnya adalah sebuah mahkota masjid yang sempurna.
BACA JUGA:Hari Bhayangkara ke-78, Polres Tegal Adakan Bakti Kesehatan
Tidak ada kerutan-kerutan. Setiap sambungan terpatri rapi. Kerangkanya kokoh dengan pengelasan saksama. Leher kubah dihiasi kaligrafi dengan teralis. Empat ayat terakhir dari Surat Al Fajr .
Di akhir acara, Edy Romadhon secara kocak membawakan puisi berjudul Antara Prabowo Subianto dan Ahmad Tohari. Penampilan tersebut membuat ger-geran para hadirin serta tamu lain yang datang menyusul saat acara hampir berakhir.Beberapa seniman dan kolega yang hadir, antara lain Hamidin Krazan, Yanwi Mudrikah, Rahmat Purwanto, Yusep Kurniawan, Siti Rofiqoh, Umi Asmarani dan Ety Supriyatiningsih.
BACA JUGA:SMP Muhammadiyah 3 Kota Tegal Luncurkan Ekstrakurikuler Hadroh
Kang Ahmad Tohari mengucapkan terima kasih atas kehadiran, doa, dan simpati dari semua kolega. Sambil berseloroh, Lah, inyong wong desa ora tau di-ulang-taun-i kaya Landa. Paling weruhe acara wetonan, kepungan, slametan.