DISWAYJATENG, SLAWI - Sebuah perusahaan di Jalan Raya Pantura Kabupaten Tegal membantah jika telah menolak tenaga kerja (naker) lokal. Justru sebaliknya, perusahaan yang belum beroperasi maksimal itu telah memberdayakan masyarakat Kabupaten Tegal.
"Kita tidak menolak warga lokal kok, bahkan 90 persen pekerja kita orang Tegal semua," kata Bagian Administrasi PT Sanqiang Tegal Sekar saat dihubungi.
Sebelumnya, PT Sanqiang yang berlokasi di Jalan Raya Pantura Dampyak ini dituding telah menolak tenaga kerja lokal. Perusahaan itu juga disebut telah merekrut warga Tangerang.
BACA JUGA:2 Fraksi Minta Raperda Bank TGR Dibahas di Pansus DPRD Kabupaten Tegal
Namun demikian, tudingan itu sangat disayangkan pihak managemen PT Sanqiang. Karena warga Tangerang hanya memberikan pelatihan kepada pekerja baru di perusahaan tersebut.
"Orang Tanggerang yang dikatakan itu hanyalah bantuan (memberikan pelatihan), karena kita ini masih tahap perbaikan," kata Sekar menjelaskan.
Menurut Sekar, untuk saat ini PT Sanqiang belum membuka lowongan pekerjaan. Karena perusahaan tersebut belum beroperasi 100 persen.
BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Ingatkan Santri Tidak Lupakan Jasa Guru
Karyawan yang sudah kerja baru sekitar 20 orang. Sejatinya, perusahaan membutuhkan 40 sampai 50 orang.
"Tapi itu tergantung kebutuhan. Saat ini kita belum membuka interview," ucapnya.
Perusahaan yang dikabarkan pindahan dari Tangerang itu baru buka di Kabupaten Tegal pada 1 Juni 2024. Sehingga masih banyak yang harus dibenahi.
Sekar menegaskan, PT Sanqiang ini membuka lebar bagi tenaga kerja. Yang berdomisili di wilayah Kelurahan Dampyak, Kecamatan Kramat.
BACA JUGA:Belajar Jurnalistik, SMP At Tin Margasari Kunjungi Radar Tegal
Syaratnya, harus memiliki skill atau kompetensi yang dibutuhkan perusahaan. Termasuk juga harus memiliki etos kerja yang tinggi.
"Tapi jika ada warga (lokal) yang mendaftar lalu tidak diterima, itu karena belum memenuhi kompeten kami," ujarnya.