DISWAYJATENG, SLAWI - Pelatihan dasar untuk pemangku kepentingan di Kabupaten Tegal. Dalam pengelolaan sampah sebagai bagian dari upaya komitmen pemkab dalam penuntasan pengelolaan sampah digulirkan.
Kegiatan yang diinisiasi Advisory Board Indonesia Solid waste Association (InSWA) tersebut mendapatkan apresiasi Pj Bupati Tegal Agustyarsyah atas dukungan pendampingan teknis. Sehingga ada tindaklanjut setelah dilakukan MoU untuk kemudian dilaksanakan pelatihan pada hari ini.
"Mudah-mudahan hasil dari pelatihan hari ini, ada pemahaman yang kemudian membentuk kesadaran, menggerakkan langkah kita. Untuk bekerja bersama, bersinergi dan berkolaborasi lewat berbagai cara sesuai perannya masing-masing. Dari hulu dan hilir dalam pengelolaan sampah di Kabupaten Tegal," ujar Pj Bupati Tegal Agustyarsyah.
BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Resmi Daftar ke Partai Gerindra
Program CLOC merupakan program kerja sama antara Avfall Norge (Asosiasi Persampahan Norwegia) dan Indonesia Solid Waste Association (Perkumpulan Persampahan Indonesia). Ini adalah program peningkatan kapasitas Kabupaten Tegal untuk pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan.
Serta penyusunan rencana induk (masterplan) pengelolaan sampah kabupaten dengan pendekatan partisipatif dan apresiatif. Mereka mendampingi pengembangan sistem pengelolaan sampah desa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Tegal.
BACA JUGA:BUMDes Jurangmangu Kabupaten Pemalang Serahkan PADes
"Tujuan program ini adalah untuk mengurangi sampah plastic atau mikro plastic berakhir di lautan. Program CLOCC di Kabupaten Tegal akan diselenggarakan hingga bulan Juni 2025," ungkapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal Muchtar Mawardi menyatakan bahwa program CLOCC akan dimulai dengan pelatihan dasar. Untuk pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah sebagai awalan program.
BACA JUGA:Polres Tegal Adakan Silaturahmi Kamtibmas dengan Tokoh Agama
Diharapkan dari pelatihan ini, wawasan pemangku kepentingan pengelolaan sampah terbuka akan pentingnya pengelolaan sampah yang terpadu dan berkelanjutan. Tahu bagaimana mewujudkannya dan siap untuk terlibat dalam proses penyusunan rencana induk pengelolaan sampah terpadu dan berkelanjutan dengan pendekatan partisipatif dan apresiatif," ungkapnya.
"Volume sampah yang masuk ke TPA Penujah pada tahun 2023 sampai dengan bulan April sebesar 53.441 meter kubik. Kondisi tersebut menyebabkan daya tampung TPA Penujah sudah tidak mencukupi lagi dikarenakan laju volume sampah. Yang masuk tidak sebanding dengan luas TPA Penujah," terangnya.