DISWAY JATENG - Kesehatan adalah segalanya. Saat bulan Ramadan tiba, momen berbuka puasa seringkali diiringi dengan beragam hidangan lezat yang menyertainya, termasuk mengonsumsi gorengan.
Mengonsumsi gorengan terlalu banyak pun tidak baik bagi kesehatan tidak hanya bagi pengidap diabetes saja. Kandungan minyak yang dimiliki gorengan memiliki dampak yang berpengaruh pada tubuh salah satunya bisa meningkatkan berat badan.
Tetapi, bagi para pengidap diabetes, konsumsi gorengan bisa memiliki dampak serius pada kesehatan mereka. Penting untuk memahami risiko yang terkait dengan mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa dan mencari alternatif yang lebih sehat.
Dalam artikel ini akan kami ulas mengenai akibat mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa bagi pengidap diabetes. Mari kita simak dan baca hingga selesai ya!
BACA JUGA:9 Manfaat Puasa Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Meningkatkan Metabolisme Tubuh
BACA JUGA:Ngabuburit dengan Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Jasmani dan Rohani
Berikut ini 5 akibat mengonsumsi gorengan saat berbuka bagi pengidap diabetes yang bisa di ketahui:
1. Kekurangan Nutrisi
Gorengan ini cenderung rendah serat dan nutrisi esensial lainnya. Dengan mengandalkan gorengan sebagai makanan berbuka, pengidap diabetes mungkin kekurangan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk kesehatan mereka.
Kekurangan nutrisi ini bisa memengaruhi kontrol gula darah dan kesehatan secara keseluruhan.
2. Peningkatan Gula Darah yang Tidak Terkontrol
Gorengan umumnya mengandung tinggi karbohidrat sederhana dan lemak jenuh. Ketika dikonsumsi, makanan ini bisa dengan cepat meningkatkan kadar glukosa dalam darah, yang merupakan masalah utama bagi penderita diabetes.
Lonjakan gula darah yang tidak terkontrol bisa mengganggu manajemen diabetes dan meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang.
3. Pengaruh Terhadap Berat Badan
Gorengan seringkali tinggi kalori dan lemak, yang dapat menyebabkan peningkatan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan. Berat badan yang berlebih dapat membuat manajemen diabetes menjadi lebih sulit dan meningkatkan risiko komplikasi lainnya.