Terus Naik, Harga Beras Membuat Warga Kabupaten Pemalang Resah

Rabu 28-02-2024,06:45 WIB
Reporter : M Ridwan
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG, PEMALANG - Harga beras yang terus melambung dan tak kunjung mengalami penurunan. Membuat sebagian besar masyarakat, terutama di Kabupaten Pemalang mulai resah. Hal ini karena beras menjadi makanan pokok masyarakat, sehingga kenaikannya sangat berpengaruh untuk perekonomian masyarakat.

Sudiasih, 51, salah satu warga Kelurahan Kebondalem mengaku sangat kebingungan membagi uang belanjanya. Ketika beras mengalami kenaikan yang cukup besar. Hal ini karena pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari menjadi naik, tetapi tidak berimbang dengan pendapatannya sebagai buruh kasar.

BACA JUGA:TBM-RA/PAUD Sakila Kerti Kota Tegal Ditunjuk sebagai Sekolah Inovasi Pencegahan Sampah keluarga

"Dibandingkan tahun lalu, kenaikan awal tahun ini benar-benar sangat berdampak untuk ibu rumah tangga. Apalagi saya pribadi yang hanya seorang buruh kasar,” ujarnya.

Menurutnya, harga beras saat ini naik Rp3.000 sampai Rp4.000 per kilogram, dari harga Rp13.000-Rp14.000 sekarang menjadi Rp17.000-Rp18.000 per kilogram. Dirinya terpaksa tetap membeli beras karena salah satu kebutuhan makanan pokok yang dikonsumsi sehari-hari oleh keluarga.

BACA JUGA:Anggaran Pemeliharaan Lampu PJU Dinas Perhubungan Kabupaten Tegal Nihil, Lakukan Kanibalisme

Hal yang sama juga dirasakan oleh Rusmani, pedagang nasi yang mengaku jika dirinya harus mengurangi jumlah nasi daripada menaikkan harga. Sebab, pelanggannya akan protes apabila harga per porsi dinaikkan, sedangkan harga bahan baku juga hampir semuanya naik.

“Bukan cuman beras, tapi semuanya itu naik. Seperti telur ayam, daging, sayur, cabai, dan masih banyak lagi. Saya biasanya melayani dengan porsi besar per bungkusnya, tapi sekarang terpaksa dikurangi karena menjaga agar bisa terus berdagang,” terangnya.

BACA JUGA:Peserta ISM 2024 UPS Tegal Menginap di Rumah Warga Lokal

Kepala Seksi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Diskoperindag Kabupaten Pemalang Anita Novi menerangkan, pihaknya dalam waktu dekat telah menyiapkan mekanisme untuk menstabilkan harga pangan. Salah satunya dengan mengadakan pasar murah di sejumlah titik, sehingga bisa menekan angka lonjakan harga.

“Kita sudah komunikasi dengan Bulog, mereka mau membantu untuk mengadakan pasar murah, dan sudah kita petakan titik mana saja pelaksanaannya,” jelasnya. 

Kategori :