DISWAY JATENG - Anemia megaloblastik adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh kurangnya sel darah merah yang normal dalam tubuh, sehingga dibutuhkan cara penanganan yang sesuai.
Cara penanganan anemia megaloblastik yang dikenal juga sebagai eritrosit ini, ditandai dengan adanya eritrosit yang lebih besar dan belum matang. Anemia ini seringkali terkait dengan defisiensi vitamin B12 dan folat, yang berperan penting dalam pembentukan sel darah merah.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan lebih lanjut tentang penyebab, gejala, dan cara penanganan anemia megaloblastik yang wajib Anda ketahui. Karena itu, jangan buru-buru skip dari artikel ini untuk mengetahui pembahasan detailnya.
Penyebab Anemia Megaloblastik
BACA JUGA: 12 Jenis-Jenis Anemia: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
1. Defisiensi Vitamin B12 dan Folat
Salah satu penyebab utama kekurangan sel darah merah jenis megaloblastik adalah defisiensi vitamin B12 atau folat. Kedua vitamin ini diperlukan untuk sintesis DNA, termasuk DNA sel darah merah.
Ketika tubuh kekurangan vitamin B12 atau folat, proses pembelahan dan pematangan sel darah merah terganggu, menyebabkan eritrosit yang lebih besar dan belum matang.
2. Gangguan Penyerapan
Meskipun seseorang mendapatkan cukup vitamin B12 dan folat dari makanan, gangguan dalam penyerapan zat-zat tersebut dapat menyebabkan defisiensi.
Contohnya, gangguan pada lambung atau usus kecil, seperti atrofi lambung atau penyakit celiac, dapat menghambat penyerapan vitamin B12 dan folat.
BACA JUGA: Kenali 7 Cara Mengatasi Anemia dengan Obat dan Suplemen, Tersedia Hampir di Semua Apotek
3. Anemia Pernisiosa
Kekurangan sel darah merah jenis megaloblastik juga dapat disebabkan oleh kekurangan sel darah merah jenis pernisiosa, suatu kondisi autoimun di mana tubuh menyerang sel-sel dalam lambung yang memproduksi faktor intrinsik.
Faktor intrinsik diperlukan untuk penyerapan vitamin B12, sehingga jika rusak, dapat menyebabkan defisiensi vitamin B12.