BACA JUGA:5 Tempat Glamping di Yogyakarta Murah yang Cocok untuk Liburan Bersama Pasangan atau Keluarga
Tugu kemudian disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih, dengan ketinggian 15 meter, lebih rendah dari bentuk awalnya.
Simbol dan Ornamen: Melukis Cerita dalam Batu
Tugu Jogja bukan hanya sebuah struktur batu. Ia adalah kumpulan simbol dan ornamen yang menciptakan narasi visual tentang keberagaman budaya dan sejarah Jawa.
Tiap elemen arsitektural, seperti gilig (silinder) pada tiang tugu, golong (bulat) pada puncaknya, dan prasasti-prasasti yang menghiasi, memiliki makna mendalam.
Bentuk geometris Tugu terdiri dari balok, prisma, dan untiran yang membentuk kuncup-kuncup layaknya bunga yang sedang mekar.
Ornamen-ornamen seperti panah, daun "waru," daun loto, dan janget kinatelon memberikan sentuhan artistik dengan simbol-simbol khas Jawa.
Tak lupa, tulisan Jawa yang diukir di keempat sisinya memberikan identitas lokal yang kuat.
Tugu Jogja: Lebih dari Batas Waktu dan Ruang
Bagaimana cara menuju ke Tugu Jogja dari Bandara YIA?
Dengan kereta Bandara YIA dari Stasiun Bandara, dalam waktu sekitar 1 jam 19 menit, sobat YIA bisa sampai di Stasiun Yogyakarta dengan membayar tiket seharga Rp. 20.000.
Setelah itu, pilihan seperti naik becak, ojek online, atau jalan kaki akan membawa sobat ke arah utara melewati Jalan P. Mangkubumi hingga tiba di Perempatan Tugu Jogja, hanya sekitar 15 menit kaki dari sana.
Kesimpulan: Tugu Jogja, Makna yang Terukir dalam Batu
Tugu Jogja, seakan menjadi saksi bisu perjalanan panjang kota pelajar.
Dari struktur fisiknya yang megah hingga ornamen-ornamen yang memikat hati, Tugu Jogja mengajak kita meresapi keberagaman budaya dan kekayaan sejarah Jawa.
Bukan hanya monumen batu, Tugu Jogja adalah titik temu antara masa lalu dan kini, menjadi landasan kisah-kisah yang terukir dalam batu di tengah jantung Kota Jogja.