Pasar Hewan Beroperasi, Sepi Pedagang dan Pembeli

Pasar Hewan Beroperasi, Sepi Pedagang dan Pembeli

Pedagang sapi di Kabupaten Sragen--Mukhtarul Hafidh / diswayjateng.id

SRAGEN, diswayjateng.id - Hari pertama pembukaan pasar hewan di Lima pasar yang berada diwilayah Kabupaten Sragen yang sempat ditutup sejak pertengahan Januari lalu dampak dari virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hanya saja di hari pertama pasaran pahing ini Pedagang dan pengunjung belum maksimal. 

Pantauan di Pasar Hewan Nglangon Rabu pagi memang sudah ada sejumlah pedagang yang membawa ternak ke pasar yang terletak di Kecamatan Sragen Kota itu. Namun belum banyak sapi yang dibawa ke pasar, alias lebih banyak kambing. 

Kepala Bidang Peternakan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Sragen drh. Suparno mengakui hari pertama buka memang belum maksimal. Menurutnya baru 10-20 persen Pedagang yang datang ke pasar hewan baik Sumberlawang maupun Nglangon. 

"Pasar hewan Sumberlawang 20 persen baru sekitar 100 ekor dari 600 ekor sebelum PMK. Sedangkan di pasar Nglangon lebih sedikit lagi paling 10 persen inipun didominasi kambing, sapi sedikit," kata Suparno saat dikonfirmasi. 

Dia mengakui banyak pedagang yang datang ke pasar hanya untuk survey lapangan. Mereka rata-rata masih melihat kondisi yang ada.

"Hari pertama ini pedagang masih wait and see lah. Jadi kondisinya belum seramai hari normal sebelum PMK. Biasanya pasar Sragen nyampe 400 ekor kalau Sumberlawang 600 ekor. Nanti kira-kira di hari pahing ke dua itu berbeda lagi, akan meningkat," ujar dia.

Terkait kondisi kesehatan ternak yang dibawa ke pasar, Suparno mengklaim semuanya dalam kondisi sehat dan layak diperjualbelikan.

"Alhamdulillah imbauan kami sebelumnya dari sosialisasi KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi), sapi yang dibawa ke pasar semuanya dalam kondisi sehat dan layak untuk diperjualbelikan di pasar hewan."

Sebelumnya Pemkab Sragen mengambil kebijakan menutup semua pasar hewan di Kabupaten Sragen dampak dari merebaknya penyakit mulut dan kuku mulai 16-31 Januari. Penutupan pasar berlanjut sampai 18 Februari lantaran dari hasil evaluasi PMK masih merebak di daerah sekitar Sragen. 

Suparno mengimbau peternak untuk selalu menjaga kebersihan kandang dan pakan ternak. Ini dilakukan untuk menjaga kesehatan ternak itu sendiri.

"Imbauan khusus tidak ada, artinya kondisi normal menjadi kebersihan kandang kualitas pakan juga konsultasi apabila ada masalah ternak segera kontak ke dinas," ujarnya. Perihal vaksinasi pihaknya juga akan mempercepat untuk menjaga sapi tetap sehat. 

"Kita ngebut vaksinasi Alhamdulillah Sragen dapat alokasi vaksin 5.500 dosis. Mulai besok kita ada vaksin 2.800 mulai disuntikkan di Trombol, Mondokan 200 an dosis dan desa di Sidoharjo 100-an dosis."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: