DISWAY JATENG - Pantai paling angker di Jawa Tengah salah satu tempat yang jadi favorit bagi pecinta wisata. Meskipun indah namun pantai tak pernah lepas dari kisah mistis yang menyelimutinya.
Pantai paling angker di Jawa Tengah beberapa diantaranya dikenal dengan kisah mistis yang menyeramkan. Bagi pengunjung yang ingin mendatangi pantai ini sebaiknya perhatikan aturannya.
Pantai paling angker di Jawa Tengah sering muncul penampakan yang menyeramkan. Ada salah satu pantai di Jawa Tengah yang dipercaya sebagai tempat munculnya Nyi Blorong, siluman ular bertubuh manusia.
Buat kamu yang penasaran dengan pantai yang dipenuhi kisah mistis di Jawa Tengah, simak artikel ini sampai tuntas. Berikut beberapa pantai paling angker di Jawa Tengah yang mempunyai kisah mistis menyeramkan.
BACA JUGA:5 Wisata Pantai di Jepara dengan Keindahan yang Memukau, Nomor 3 Surganya Para Snorkeling
Daftar Pantai Paling Angker di Jawa Tengah
1. Pantai Meganti
Pantai paling angker di Jawa Tengah yang pertama yaitu Pantai Meganti. Lokasi Pantai Meganti berada di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.
Pantai Meganti merupakan salah satu pantai terindah yang berada di Jawa Tengah. Selain memiliki pesona alam yang indah, pantai ini juga menyimpan misteri yang menyeramkan.
Konon menurut cerita dari masyarakat sekitar, ketika malam hari pantai ini sering menjadi lokasi berkumpulnya makhlus halus. Karena itu, jika kamu takut, sebaiknya mengunjungi Pantai Meganti di pagi atau sore hari.
2. Pantai Slamaran
Pantai Slamaran berada di Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Konon pantai ini sering dijadikan tempat orang-orang untuk mencari pesugihan.
Menurut cerita masyarakat yang beredar, Pantai Slamaran dihuni oleh sosok gaib yang bernama Dewi Lanjar. Dulunya bernama Dewi Rara Kuning, yang memiliki kisah tragis sesaat setelah menikah.
Suaminya meninggal, dan membuat Dewi Rara Kuning menjadi seorang janda di usia muda. Dewi Lanjar merupakan julukan yang diberikan masyarakat, karena bisa dibilang beliau merupakan janda kembang.
Kepergian suaminya tersebut membuat Dewi Lanjar galau, hingga membawanya bertapa di Laut Selatan yang akhirnya bertemu dengan Sang Penguasa Pantai Selatan tersebut.