Kasihan! Warga Bantaran Sungai di Belakang Trasa Kabupaten Tegal Butuh Relokasi

Sabtu 04-11-2023,09:25 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Rochman Gunawan

DISWAYJATENG, SLAWI - Ada sebuah kampung yang kondisinya sangat memprihatinkan di jantung Kota Slawi. Lokasinya, di bantaran Sungai Jembangan atau tepatnya di belakang Taman Rakyat Slawi Ayu (Trasa).

Administratif kampung itu, masuk di wilayah RT 04 RW 01 Kelurahan Kudaile, Kecamatan Slawi. Sedikitnya, ada 56 Kepala Keluarga (KK) yang menempati kampung tersebut.

BACA JUGA:YRU-SIT Usamah Kota Tegal Ambil Bagian dalam Aksi Bela Palestina

Ironisnya, walau mereka memiliki KTP dan KK Kelurahan Kudaile, tapi rumah yang ditempatinya bukan hak milik. Mereka menempati tanah irigasi pengairan milik pemerintah.

Rumah yang dibangun, hanya menggunakan triplek, bambu dan kayu seadanya. Setiap rumah, nyaris tidak memiliki ruang tamu maupun kamar mandi. Yang ada hanya kasur lesehan untuk tidur.

Untuk mandi, cuci dan kakus, warga yang berjumlah sekitar 200 jiwa itu menggunakan kamar mandi umum yang merupakan bantuan dari Polres Tegal.

BACA JUGA:Keren! Dosen Prodi DKV Poltek Harber Jadi Narasumber Craft Animfest 2023

Saat ini, warga sedang khawatir ketika Sungai Jembangan itu di normalisasi. Tentunya, rumah yang berdiri di bantaran sungai tersebut akan digusur.

"Kabarnya memang mau dinormalisasi. Kalau dinormalisasi, rumah kami pasti kena gusur. Lalu kami mau tinggal dimana?" kata Dodi, 40, salah satu kepala keluarga yang tinggal di Bantaran Sungai Jembangan Belakang Trasa.

Menurut Dodi, walau penduduk di bantaran sungai itu bukan merupakan warga pribumi, tapi mereka sudah memiliki KTP dan KK di RT setempat. Bahkan mereka juga sudah berdomisili di tempat tersebut sejak puluhan tahun silam.

BACA JUGA:Produksi Teh Rempah di Desa Penakir Kabupaten Pemalang Alami Lonjakan

Karena itulah, ketika nanti wacana normalisasi sungai akan direalisasi, diharapkan pemerintah daerah memberikan solusi untuk relokasi warga.

"Ada sekitar 20 rumah yang terkena imbas jika sungai akan dinormalisasi. Imbasnya, rumah akan digusur. Padahal, warga di sini tergolong keluarga tidak mampu. Kalau sampai digusur, kami bingung mau kemana," ujarnya.

Pegiat Ekonomi dan Sosial Kemasyarakatan Slawi Hartono Sosrodjoyo membenarkan jika ada wacana Sungai Jembangan yang berada di belakang Trasa akan dinormalisasi. Jika itu terjadi, sebaiknya pemerintah mencari solusi sejak dini. 

BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Resmikan Pembangunan Gudang Tembakau

Kategori :