Sejumlah studi ilmiah telah melihat hubungan antara konsumsi jeruk dan pengurangan tekanan darah. Studi yang diterbitkan dalam "American Journal of Clinical Nutrition" menunjukkan bahwa vitamin C memiliki efek positif pada tekanan darah dan dapat membantu menurunkannya.
Studi ini menunjukkan bahwa asupan vitamin C yang cukup berkaitan dengan penurunan risiko hipertensi.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam "Hypertension Research Journal" menemukan bahwa konsumsi flavonoid dari jeruk dapat membantu mengurangi tekanan darah dan meningkatkan fungsi pembuluh darah.
Hasil ini mendukung pandangan bahwa kandungan flavonoid dalam jeruk berperan dalam mengurangi risiko hipertensi.
3. Anggur Merah
Anggur merah mengandung senyawa bernama resveratrol, yang memiliki efek pelindung pada pembuluh darah dan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi moderat anggur merah terkait dengan penurunan tekanan darah.
Senyawa resveratrol dalam anggur merah telah dihubungkan dengan potensi untuk meningkatkan kesehatan kardiovaskular dengan beberapa cara, termasuk:
Efek vasodilatasi: Resveratrol dapat membantu melebarkan pembuluh darah, sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Aktivitas antiinflamasi: Resveratrol memiliki sifat antiinflamasi yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah dan jaringan jantung.
Aktivitas antioksidan: Senyawa ini memiliki efek antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oksidatif.
4. Buah Delima
Buah ini mengandung fitonutrien bernama punicalagin yang dapat membantu meningkatkan produksi nitrogen monoksida, suatu senyawa yang membantu melebarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah.
penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa buah delima (punica granatum) memiliki potensi untuk membantu menurunkan tekanan darah tinggi.
Buah delima kaya akan senyawa-senyawa seperti polifenol, flavonoid, dan punicalagin yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi. Beberapa mekanisme yang diusulkan oleh penelitian untuk menjelaskan efek penurunan tekanan darah dari buah delima meliputi:
Vasodilatasi: Senyawa-senyawa dalam buah delima dapat membantu merelaksasi pembuluh darah, sehingga mengakibatkan pelebaran pembuluh darah dan penurunan tekanan darah.
Penghambatan enzim ACE (Angiotensin-Converting Enzyme): Beberapa penelitian menunjukkan bahwa buah delima dapat memiliki efek penghambatan terhadap enzim ACE, yang berperan dalam mengatur tekanan darah.
Antiinflamasi: Senyawa-senyawa dalam buah delima memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan dalam pembuluh darah dan jaringan jantung.
Efek diuretik: Buah delima memiliki sifat diuretik ringan, yang dapat membantu mengeluarkan kelebihan cairan dan garam dari tubuh, yang pada gilirannya dapat membantu menurunkan tekanan darah.
5. Apel