DISWAYJATENG.ID - Simak di bawah ini 10 cara sukses untuk mengatasi stress yang terjadi pada remaja, djamin ampuh dan antigagal. Stress menurut psikologi adalah respons tubuh terhadap situasi atau peristiwa yang dianggap mengganggu keseimbangan fisik, mental, atau emosional individu.
Respons ini melibatkan perubahan dalam berbagai aspek tubuh dan pikiran untuk menghadapi atau merespons tekanan dari lingkungan atau tuntutan yang dihadapi.
Stress adalah reaksi alami yang muncul sebagai bentuk perlindungan diri terhadap perubahan atau ancaman. Ketika individu menghadapi situasi yang dianggap sebagai stresor, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin.
Respons ini mempersiapkan tubuh untuk bertindak dalam menghadapi tantangan atau bahaya yang mungkin timbul.
Stress memiliki dua bentuk utama:
1. Stress Positif (Eustress)
Ini adalah bentuk stress yang dapat memberikan dampak positif pada individu. Eustress muncul ketika seseorang merasa tertantang dan termotivasi untuk mengatasi tantangan atau mencapai tujuan.
Contohnya, ketika seseorang merasa termotivasi untuk belajar lebih keras menjelang ujian atau merasa bersemangat dalam menghadapi tantangan baru.
2. Stress Negatif (Distress)
Ini adalah bentuk stress yang merugikan kesehatan dan kesejahteraan individu. Distress muncul ketika tekanan atau tuntutan yang dihadapi melebihi kemampuan individu untuk mengatasi atau beradaptasi.
Hal ini dapat mengarah pada dampak negatif seperti kecemasan, depresi, gangguan tidur, masalah kesehatan fisik, dan masalah lainnya.
Tingkat stress individu dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis stresor, penilaian subjektif terhadap stresor, dan sumber dukungan sosial yang ada.
BACA JUGA:Jangan Remehkan, Berikut 10 Cara Mengatasi Depresi Ala Stoik, Nomor 1 Dirasa Sulit!
Beberapa orang mungkin lebih mampu mengatasi stres daripada yang lain, tergantung pada faktor-faktor seperti ketahanan mental, keterampilan pengelolaan stres, dan dukungan emosional.
Cara individu merespons stress juga bervariasi. Beberapa mungkin merasa meningkatkan energi dan fokus ketika berada di bawah tekanan, sementara yang lain mungkin merasa cemas, gelisah, atau bahkan putus asa.