Jangan Remehkan, Berikut 10 Cara Mengatasi Depresi Ala Stoik, Nomor 1 Dirasa Sulit!
cara mengatasi depresi ala stoic--
DISWAYJATENG.ID - Jangan remehkan, inilah 10 manfaat mengatasi depresi ala stoik, cocok untuk Anda. Stoikisme adalah salah satu aliran filosofi kuno yang memiliki akar-akar dari zaman Yunani kuno dan terus berkembang dalam budaya dan pemikiran Barat. Filosofi ini menekankan kebijaksanaan, etika, dan pemahaman tentang alam semesta.
Berikut ini adalah sejarah singkat tentang Stoikisme:
1. Zeno dari Citium (334-262 SM)
Stoikisme dimulai oleh seorang filsuf Yunani bernama Zeno dari Citium, yang hidup pada abad ke-4 SM. Zeno adalah pendiri Sekolah Stoik pertama di Athena, yang merupakan tempat pertemuan bagi mereka yang tertarik memahami cara hidup yang sesuai dengan alam semesta.
Zeno mengajarkan tentang ketergantungan manusia pada hukum alam dan mengembangkan prinsip-prinsip dasar Stoikisme.
2. Pengembangan Pemikiran Stoik
Setelah Zeno, generasi-generasi berikutnya dari filsuf Stoik seperti Cleanthes dan Chrysippus melanjutkan mengembangkan dan mengartikulasikan ajaran Stoikisme. Mereka mengeksplorasi topik-topik seperti fisika, etika, logika, dan tata bahasa dalam kerangka pemikiran Stoik.
3. Periode Romawi
Pada abad ke-2 SM, filosofi Stoik menjadi semakin populer di Roma. Banyak tokoh Romawi terkemuka, termasuk Kaisar Romawi Marcus Aurelius, adalah penganut Stoik dan menulis tentang prinsip-prinsipnya dalam catatan pribadi. Marcus Aurelius, misalnya, terkenal karena tulisan-tulisannya yang tercermin dalam buku "Meditations" (Meditasi).
4. Epictetus (55-135 M)
Seorang budak Yunani yang dimerdekakan dan kemudian menjadi filsuf Stoik terkenal bernama Epictetus. Dia mengajarkan bahwa manusia memiliki kendali atas reaksi mereka terhadap peristiwa dan tidak atas peristiwa itu sendiri. Ajarannya dipengaruhi oleh pandangan Zeno dan filosofi Stoik lainnya.
5. Seneca (4 SM - 65 M)
Seneca adalah seorang filsuf Stoik yang juga seorang penulis, filsuf negarawan, dan penasihat Kaisar Nero. Tulisannya yang terkenal, seperti "Letters to Lucilius" (Surat-surat kepada Lucilius) dan karya filsafatnya, menggarisbawahi pandangan Stoik tentang moralitas, kebahagiaan, dan tugas.
6. Penurunan Pengaruh Stoikisme
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: