DISWAYJATENG.ID - Buang air kecil merupakan suatu proses pengeluaran sisa limbah dari tubuh melalui urine. Menahan buang air kecil adalah kebiasaan yang tampak sepele namun cukup berbahaya bagi tubuh.
Ada beberapa gangguan kesehatan yang dapat terjadi akibat menahan buang air kecil, seperti infeksi saluran kemih (ISK) hingga batu ginjal. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Dilansir dari beberapa sumber, berikut 6 bahaya sering menahan buang air kecil:
1. Infeksi saluran kemih
Bahaya pertama dari sering menahan buang air kecil adalah risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
Ketika Anda menahan buang air kecil, bakteri yang biasanya ada dalam urin dapat tetap berada dalam saluran kemih lebih lama dari seharusnya.
Hal ini menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Infeksi saluran kemih adalah kondisi di mana bakteri masuk ke dalam saluran kemih, yang meliputi uretra (saluran keluar urine), kandung kemih, ureter, dan bahkan ginjal.
Gejalanya bisa berupa nyeri saat buang air kecil, sensasi terbakar, perasaan ingin buang air kecil terus-menerus, dan kadang-kadang nyeri pinggang atau punggung bagian bawah.
Menghindari menahan buang air kecil dan membiarkan proses buang air kecil berjalan secara alami adalah cara yang lebih baik untuk mencegah infeksi saluran kemih.
2. Pembentukan batu ginjal
Bahaya kedua dari sering menahan buang air kecil adalah kemungkinan pembentukan batu ginjal.
Ketika Anda menahan buang air kecil, mineral dan zat-zat yang dapat membentuk batu ginjal dapat berkumpul dalam urin dalam jangka waktu yang lebih lama.
Batuan ginjal adalah massa padat yang terbentuk dari endapan mineral dan garam yang ada dalam urin.
Jika urin terlalu lama tertahan dalam kandung kemih atau saluran kemih, endapan mineral ini memiliki lebih banyak waktu untuk mengkristal dan menggumpal bersama, membentuk batu ginjal.
3. Kerusakan kandung kemih
Bahaya ketiga dari sering menahan buang air kecil adalah risiko kerusakan pada kandung kemih. Kandung kemih adalah organ yang berfungsi menyimpan urin sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui uretra.
Ketika Anda menahan buang air kecil secara berulang-ulang, kandung kemih harus mengatasi tekanan dan regangan yang lebih besar dari biasanya.
Peregangan yang berlebihan pada dinding kandung kemih dapat mengakibatkan penurunan elastisitasnya dan bahkan merusak otot-otot yang membantu mengendalikan buang air kecil.
Ini bisa mengarah pada masalah seperti inkontinensia (kesulitan mengendalikan buang air kecil), kelemahan kandung kemih, atau bahkan kerusakan permanen pada organ ini.
4. Inkontinensia
Bahaya keempat dari sering menahan buang air kecil adalah potensi mengembangkan inkontinensia. Inkontinensia adalah kondisi di mana Anda sulit mengendalikan buang air kecil atau urine keluar tanpa kontrol.
Menahan buang air kecil secara teratur dapat mempengaruhi otot-otot yang mengendalikan kandung kemih dan uretra, mengganggu mekanisme normal pengendalian buang air kecil.
Ini bisa mengakibatkan kehilangan kemampuan untuk menahan urine dan mengarah pada inkontinensia.
5. Masalah ginjal
Bahaya kelima adalah masalah ginjal. Menahan buang air kecil dengan terlalu lama dapat meningkatkan tekanan pada ginjal.
Urin yang ditahan dalam kandung kemih lebih lama dari seharusnya bisa memengaruhi aliran urin dari ginjal ke kandung kemih, meningkatkan risiko perkembangan infeksi ginjal atau kondisi lain yang mempengaruhi fungsi ginjal.
Ini juga dapat mengakibatkan tekanan darah meningkat, karena ginjal berperan dalam mengatur tekanan darah dengan mengendalikan jumlah cairan dan garam dalam tubuh.
6. Permasalahan reproduksi
Bahaya keenam dari sering menahan buang air kecil adalah dampaknya pada organ reproduksi.
Pada wanita, menahan buang air kecil secara berulang-ulang dapat menyebabkan tekanan berlebih pada otot-otot di sekitar organ panggul, termasuk rahim dan ovarium.
Ini dapat mengganggu fungsi normal organ reproduksi dan memengaruhi kesehatan panggul secara keseluruhan.
Pada pria, menahan buang air kecil dapat mengakibatkan tekanan yang berlebihan pada organ-organ di sekitar kandung kemih dan uretra. Ini bisa berpotensi mempengaruhi kesehatan prostat dan sistem reproduksi pria secara keseluruhan.(*)