SLAWI (DiswayJateng) - Dewan Pendidikan Kabupaten (DPK) Tegal periode 2019-2024 menggelar rapat penetapan Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota Dewan Pendidikan (merangkap ketua) sisa masa jabatan 2019-2024. Sejumlah pengurus menggelar rapat sekitar pukul 14.00 di Sekretariat DPK Tegal, Jalan Prof Muh Yamin, Kudaile, Slawi, Senin (17/10).
Rapat yang dipimpin Wakil Ketua II DPK Tegal Dr Saepudin MA tersebut dihadiri semua anggota DPK Tegal dan dua orang staf. Rapat tersebut dilaksanakan menyusul kekosongan anggota merangkap Ketua DPK Tegal Dr Waidi SH MPdI yang berhalangan tetap atau meninggal dunia.
Dalam rapat yang berlangsung secara hidmat dan penuh dengan kekeluargaan tersebut, menyepakati Dr Saepudin MA sebagai pengganti antar waktu Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal periode 2019-2024.
Dalam rapat tersebut juga menyepakati usulan calon anggota DPK Tegal sebagai pengganti antar waktu menggantikan dua anggota dewan Pendidikan yang berhalangan tetap. Yakni dengan mekanisme dan struktur organisasi diserahkan kepada ketua terpilih.
”Selamat, mudah-mudahan kita mampu meningkatkan kinerja dan menyelesaikan dua tahun pengabdian di Dewan Pendidikan Kabupaten Tegal dengan banyak karya,” ucap beberapa anggota dewan pendidikan sebelum kegiatan berakhir.
Sementara itu, usai memimpin rapat , Dr Saepudin mengatakan bahwa DPK Tegal tak boleh vakum, meski beberapa personelnya berhalangan tetap atau meninggal dunia. Karena itu, dirinya bersama teman-tema pengurus akan terus berkomitmen membantu soal pendidikan di Kabupaten Tegal. ”Ada program jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, program jangka pendek akan dilakukan yakni bersinerg dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal mengawasi kegiatan-kegiatan satuan Pendidikan. Kemudian program jangka menengahnya yakni, mengadakan temu komite sekolah/madrasah, kepala sekolah/madrasah dengan DPR RI Dapil 9 terkait rapor pendidikan di Kabupaten Tegal 2022.
“Kita akan beraksi untuk mencari solusi,” ungkapnya. Kemudian, lanjut dia, program jangka Panjang membantu mapping angka anak putus sekolah, sesuai arahan bupati