Hari Disabilitas Internasional, Bupati Batang Bahas SLB Baru hingga Pekerjaan di Industri
Bupati Batang M Faiz Kurniawan dan istri, Faelasufa, membeli lukisan karya siswa Sekolah Luar Biasa Negeri Batang, Selasa 2 Desember 2025.-ist-
BATANG, diswayjateng.com — Perayaan Hari Disabilitas Internasional di SLB Negeri Batang, mengungkap kebutuhan untuk para penyandang Disabilitas.
SLB Negeri Batang kini satu-satunya sekolah luar biasa di kabupaten luas yang dihuni ribuan penyandang disabilitas.
“SLB sendiri kan hanya satu di Batang, sedangkan Batang itu luas dan disabilitas cukup banyak di Bawang maupun Tersono,” ujar Moh Hikmat, guru SLB, Selasa 2 Desember 2025.
Keluhan itu langsung diamini Kepala SLB Negeri Batang, Buntas Ernawati, yang baru dua minggu menjabat dan kini harus berhadapan dengan realitas bahwa sekolahnya sudah jauh melampaui kapasitas.
“Secara kebutuhan masih membutuhkan lagi, kami tidak bisa menampung semua anak disabilitas,” tegasnya.
Ia memaparkan bahwa setiap tahun sekolah terpaksa menolak pendaftar baru karena keterbatasan ruang, tenaga pendidik, dan sarana pendukung yang tidak memadai.
“Kelas ideal itu maksimal lima anak, terutama kelas 1 SD, tetapi di sini ada yang sepuluh bahkan lebih dari sepuluh,” ungkapnya.
Total 304 siswa dari berbagai ragam disabilitas—tunanetra, tunarungu wicara, tunagrahita, tunadaksa hingga autisme—terkonsentrasi di satu sekolah yang seharusnya tidak menampung sebanyak itu.
“Itu sudah sangat-sangat overload sekali,” tambah Buntas, menegaskan urgensi penambahan SLB baru.
Mendengar keluhan ini, Bupati Faiz merespons cepat dengan menawarkan langkah konkret berupa pemetaan aset pemerintah daerah untuk kemungkinan pendirian sekolah tambahan.
“Tadi saya sudah diskusi, habis ini saya coba mapping aset Pemda di Limpung atau Bawang, nanti akan kita usulkan,” janjinya.
Diskusi kemudian melebar ke persoalan akses publik yang belum ramah disabilitas dan minimnya peluang kerja bagi penyandang disabilitas di Batang.
Bupati Faiz mengakui masih banyak kekurangan, tetapi menegaskan perbaikan sedang berjalan, termasuk peningkatan aksesibilitas di kantor Pemda dan rumah dinas.
“Kita sekarang pelan-pelan perbaiki, minimal akses di Pemda dan rumah dinas,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
