Dinsos Kabupaten Tegal Gelar Bimtek Operator Desa

Dinsos Kabupaten Tegal Gelar Bimtek Operator Desa

ANTUSIAS - kabid Linjamsos dan Kebencanaan beruikan materi bimtek pada operator desa.--

SLAWI, diswayjateng.id - Bertempat di aula, Dinas Sosial Kabupaten Tegal gelar peningkatan kapasitas dan pengetahuan tentang Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dan implikasinya terhadap kebijakan bantuan sosial dan PBI  JK bagi operator desa.

‎Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tegal Iwan Kurniawan melalui Kabid Linjamsos dan  Kebencanaan M Agus Fauzan menyatakan, kegiatan digelar selama 4 hari, dari 8 hingga 11 September 2025. "Bimtek operator SIKS NG Desa / Kelurahan se-Kabupaten Tegal di laksanakan dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kualitas petugas / operator SIKS NG. "Untuk pelaksanaan usulan bantuan sosial dan Pembaharuan data yang bersumber dari DTSEN," ujarnya, Rabu (10/9/2025).



‎Peserta yang dilibatkan dalam kegiatan ini sebanyak 287 operator SIKIS NG desa dan kelurahan. Hal yang mendasari perlunya penguatan kapasitas ini adalah adanya Inpres no 4 tahun 2025 tentang DTSEN. yang di dalamnya menugaskan Kemensos untuk melakukan sinkronisasi bersama Badan Pusat statistik untuk mendukung pemutakhiran data tunggal sosial dan ekonomi nasional. "Sebagai acuan utama dalam penetapan pemberian bantuan dan/ atau pemberdayaan sosial," cetusnya.

‎Selanjutnya, untuk tugas Kemendes dan PDT melaksanakan pemutakhiran data sosial dan ekonomi pada tingkat desa untuk memastikan akurasi dan kelengkapan data dalam mendukung integrasi data nasional. Serta melakukan optimalisasi pemanfaatan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional di tingkat desa.

BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Rakor Kemiskinan Tingkat Kecamatan Bumijawa

BACA JUGA:Dinas Sosial Kabupaten Tegal Dampingi Tim Survei Sekolah Rakyat

‎Dalam bimtek tersebut, para peserta mendapatkan materi terkait penggunaan aplikasi SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial-Next Generation) yang menjadi instrumen utama dalam pengelolaan data terpadu kesejahteraan sosial.

‎Materi yang diberikan meliputi mekanisme pemutakhiran data, tata cara verifikasi dan validasi, serta pemanfaatan data untuk program bantuan sosial.
‎Kualitas data kesejahteraan sosial harus terus ditingkatkan agar program bantuan dapat tepat sasaran. Operator desa sebagai ujung tombak di lapangan diharapkan mampu mengoperasikan aplikasi dengan baik, memahami alur penginputan. "Serta berkoordinasi dengan perangkat desa maupun pihak kecamatan," ungkapnya.

‎Partisipasi operator desa dalam kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mendukung peningkatan kapasitas SDM pengelola data desa. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai sistem SIKS-NG, diharapkan pendataan kesejahteraan sosial semakin akurat, cepat, dan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. (adv)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: