Petani Warureja Minta Normalisasi Bendung Cipero, Wakil Bupati Tegal Siap Bantu ke Pusat

Petani Warureja Minta Normalisasi Bendung Cipero, Wakil Bupati Tegal Siap Bantu ke Pusat

BENDUNG - Penampakan Bendung Cipero di Kecamatan Warureja, terdapat endapan sedimentasi pada sisi upstream Sungai Cipero yang dibendung menjadikan kapasitas tampung Bendung Cipero menurun.Foto:Yeri Noveli/diswayjateng.id--

SLAWI, diswayjateng.id – Keluhan petani terkait infrastruktur pertanian kembali mencuat dalam agenda Bupati Tilik Desa yang digelar di Lapangan Desa Warureja. Kepala Desa Banjaragung Idar Baktiarso, menyampaikan langsung aspirasi tersebut kepada Wakil Bupati Tegal Ahmad Kholid di hadapan jajaran perangkat daerah.

‎Menurut Idar, Kecamatan Warureja merupakan salah satu lumbung pangan utama di Kabupaten Tegal. Bahkan, Kabupaten Tegal saat ini menduduki peringkat kedua nasional dalam produksi beras dan menjadi yang tertinggi di Jawa Tengah. Meski begitu, para petani di Warureja justru kesulitan mendapatkan air untuk lahan pertanian mereka.

‎“Bendung Cipero ini vital, sudah puluhan tahun tidak ada perbaikan. Sumber air jadi tidak optimal, dampaknya jelas pada hasil panen,” ujarnya.

‎Ia berharap, melalui forum Tilik Desa, pemerintah daerah bisa mendorong normalisasi Bendung Cipero agar produktivitas pertanian kembali meningkat.

BACA JUGA:Sungai Cenang Dituding Jadi Penyebab Banjir, Ini Respon Wakil Bupati Tegal

BACA JUGA:Wakil Bupati Tegal Ajak Pelajar Jadi Pelopor Keselamatan Lalu Lintas

‎Hal senada disampaikan Ketua KTNA Kecamatan Warureja, Subaidin Tahir. Ia menyoroti pemanfaatan Dana Desa (DD) yang 20 persen di antaranya seharusnya dialokasikan untuk program ketahanan pangan, namun belum tepat sasaran. Subaidin menegaskan agar anggaran tersebut disalurkan langsung kepada kelompok tani, bukan ke BUMDes.

‎“Kalau dialihkan ke peternakan atau usaha lain, manfaatnya ke petani tidak terasa. Harus ada pengawasan dari pemda,” tegasnya.

‎Menanggapi berbagai aspirasi tersebut, Wabup Ahmad Kholid menyampaikan bahwa Pemkab Tegal siap mengawal dan memperjuangkan usulan normalisasi Bendung Cipero hingga ke pemerintah pusat. Ia menjelaskan, bendungan tersebut berada di bawah kewenangan Pemprov Jateng melalui Balai PSDA.

‎“Kabupaten Tegal ini produsen padi nomor dua secara nasional. Maka, kebutuhan pengairan pertanian harus jadi prioritas. Kami akan dorong ke pusat,” tegasnya.

BACA JUGA:Sarasehan dan Resepsi Milad ke-93 Pemuda Muhammadiyah, Ini Wejangan Wakil Bupati Tegal

BACA JUGA:Wakil Bupati Tegal Usul 6 Proyek Infrastruktur ke Menteri PUPR

‎Terkait alokasi dana ketahanan pangan desa, Wabup Kholid menyatakan bahwa kewenangan penggunaan dana tersebut ada di tangan pemerintah desa. Namun, ia menekankan pentingnya penggunaan anggaran yang tepat sasaran dan bermanfaat langsung bagi petani.

‎“Pemdes yang paling tahu kondisi di lapangan, tapi tetap harus kita kawal agar dananya tidak salah arah,” imbuhnya.

‎Sebagai penutup acara, Wabup Kholid menyerahkan 20 paket bantuan dari Baznas Kabupaten Tegal kepada warga miskin Desa Warureja. Paket berisi bahan kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, gula, tepung dan mi instan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: