Kadis Kesehatan: Estimasi Penderita Hiv/Aids di Kota Salatiga Berjumlah 1.055 Kasus

Kadis Kesehatan: Estimasi Penderita Hiv/Aids di Kota Salatiga Berjumlah 1.055 Kasus

BERBINCANG : Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan sekaligus Wakil Ketua III KPA Kota Salatiga, dr. Prasit Al Hakim(dua dari kiri) saat berbincang dengan Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin. Foto : ist/Erna Yunus Basri--

SEMARANG - Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan sekaligus Wakil Ketua III KPA Kota Salatiga, dr. Prasit Al Hakim, menyebutnya Estimasi penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga berjumlah 1.055 kasus. 

Kondisi terkini penanggulangan HIV/AIDS di Kota Salatiga itu disampaikan dr. Prasit Al Hakim, ditengah Workshop Anggota Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang mengusung tema “Bersama Eliminasi HIV/AIDS Kota Salatiga (BEDA)”, Senin 8 Desember 2025. 

Kegiatan ini juga diwarnai penandatanganan Komitmen Bersama Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS Kota Salatiga menuju Ending AIDS 2030, di Ruang Nusantara Gedung DPRD Kota Salatiga. 

Kegiatan turut diikuti Kepala Perangkat Daerah se-Kota Salatiga, mitra layanan kesehatan rumah sakit dan puskesmas, serta para tamu undangan.

Tampak hadir, Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin, perwakilan Kodim 0714 Salatiga, dan perwakilan mahasiswa serta pelajar di Kota Salatiga. 

Dokter Prasit Al-Hakim memaparkan, Hingga saat ini, 653 kasus atau 62% sudah berhasil ditemukan.

"Estimasi penderita HIV/AIDS di Kota Salatiga berjumlah 1.055 kasus. Dari jumlah tersebut, 377 orang (58%) mengetahui statusnya, 169 orang (44%) berada dalam pengobatan, dan 166 di antaranya (44%) sudah menjalani terapi ARV," ungkap Prasit. 

Capaian ini, diakuinya, cukup baik karena dari 169 yang dalam pengobatan, 166 telah tersupresi. 

Dalam workshop, pelaksana kegiatan juga menghadirkan sejumlah narasumber untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, di antaranya Kak Ester dari Kelompok Dukungan Sebaya (KDS) Solidaritas yang membagikan kisah hidupnya sebagai ODHA. 

Hadir pula Kak Puta dari Yayasan Peduli Kasih yang menyoroti pentingnya peran pendamping dalam meningkatkan kualitas hidup ODHA serta menekan angka Loss to Follow-Up (LFU), yaitu kondisi ketika pasien yang seharusnya menjalani terapi ARV berhenti datang ke fasilitas kesehatan, sehingga berisiko memperburuk kondisi kesehatannya.

Sebelumnya, Sekretaris KPA Kota Salatiga, Suharyono, S.Kep., Kota Salatiga berkomitmen menuju eliminasi HIV/AIDS. 

Ia melaporkan bahwa workshop tersebut bagian dari rangkaian peringatan Hari AIDS Sedunia dan diikuti oleh peserta dari unsur pemerintahan, layanan kesehatan, organisasi masyarakat, kader Warga Peduli AIDS (WPA), dan mitra strategis lainnya. 

"Kami berharap kegiatan ini menjadi dorongan nyata dalam memperkuat kolaborasi demi terwujudnya Kota Salatiga yang bebas stigma dan diskriminasi dan wujud komitmen Kota Salatiga menuju eliminasi HIV/AIDS," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: