Diskominfo Grobogan Jelaskan Awal Mula Terungkap Kasus Ribuan ASN Manipulasi Presensi Online, Ini Penyebabnya

Kantor Diskominfo Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. (Achmad Fazeri/diswayjateng.id)--
GROBOGAN, diswayjateng.id - Belum lama ini, heboh kasus ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Grobogan melakukan kecurangan dengan memanipulasi presensi (daftar kehadiran) online.
Kepala Diskominfo Grobogan Mudzakir Walad mengungkap, sebenarnya kasus mengenai kecurangan ASN itu dimulai setelah pihaknya melakukan update aplikasi Simpelgan. Kemudian banyak pengguna yang datang ke Diskominfo Grobogan karena tidak bisa memakai aplikasi tersebut.
"Karena hal itu, membuat Diskominfo Grobogan mengecek secara menyeluruh dan ternyata terdapat pelaku kecurangan yang tidak bisa melakukan presensi secara online setelah aplikasi tersebut diupdate," jelasnya ketika dihubungi diswayjateng.id, melalui sambungan telepon, pada Senin (26 Mei 2025) malam.
Walad, sapaan akrabnya, menjelaskan seusai Diskominfo Grobogan melakukan pengecekan secara menyeluruh serta menemukan kasus tersebut, pihaknya langsung melaporkan temuan itu pada Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kabupaten Grobogan untuk ditindaklanjuti seperti yang sudah berjalan.
"Karena, instansi pembinaan pegawai (ASN) di lingkungan Pemkab Grobogan ada pada BKPPD," tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, ada seribu lebih ASN di Pemkab Grobogan diduga melakukan kecurangan dengan memanipulasi presensi (daftar hadir) online.
Kepala BKPPD Kabupaten Grobogan Padma Saputra menjelaskan, bahwa ribuan ASN tersebut memanipulasi presensi online dengan memakai foto wajah palsu dan aplikasi pelacak lokasi palsu atau fake GPS.
”Banyak yang hadir di pagi hari, tapi langsung meninggalkan lokasi tugas. Ada juga yang kedapatan memakai aplikasi fake GPS (GPS palsu) karena harus hadir di dua tempat berbeda,” ungkapnya, Jumat (23 Mei 2025).
Dengan cara itu, Padma melanjutkan, mereka tetap tercatat hadir meskipun kenyataannya tidak berada di tempat kerja. Pihaknya mencatat, kasus ASN Grobogan nakal tersebut ditemukan di berbagai sektor seperti kesehatan dan pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: