Kampanyekan Gerakan Anti Perundungan di Sekolah, Strategi Ini Dilakukan Bupati Kudus

Siswa SMP 2 Kaliwungu bentangkan poster anti perundungan-arief pramono/diswayjateng.id-
KUDUS, diswayjateng.id – Pemerintah Kabupaten Kudus menegaskan komitmennya menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari perundungan. Selain itu, seluruh guru terutama guru Bimbingan dan Konseling (BK), diharapkan berperan aktif membimbing dan mengawasi peserta didiknya.
Penegasan ini dikatakan Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris saat kegiatan Apel dan Bincang Bareng yang digelar di SMP 2 Kaliwungu Kudus.
“Setiap sekolah harus memastikan tidak ada praktik perundungan yang terjadi di lingkungan pendidikan,” pinta Bupati Samani usai menandatangani komitmen Gerakan Anti Perundungan.
Perbedaan latar belakang keluarga maupun karakter siswa, kata Samani, bukanlah alasan untuk membenarkan tindakan perundungan.
BACA JUGA:SLB Purwosari Jawara Kudus Konser Drum Band 2025, Sabet Dua Penghargaan Bergengsi
“Guru BK memiliki peran penting dalam membentuk lingkungan belajar yang aman dan nyaman. Tidak boleh ada toleransi terhadap kekerasan atau perundungan di sekolah,” tegasnya.
Bupati Samani juga mengajak siswa SMP 2 Kaliwungu membiasakan diri dengan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas Kementerian Pendidikan.
Kebiasaan tersebut meliputi rajin beribadah, rutin berolahraga, makan makanan bergizi, semangat belajar, aktif bersosialisasi, dan tidur tepat waktu.
“Kami ingin siswa SMP 2 Kaliwungu dan seluruh pelajar di Kudus membiasakan kebiasaan baik ini sebagai fondasi karakter masa depan,” ujarnya.
BACA JUGA:Kudus Torehkan Sejarah Perfilman, Gelar FFAB 2025 Tingkat Nasional
Samani juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan. Ia mendorong siswi rutin mengonsumsi tablet tambah darah sebagai langkah mencegah anemia, sekaligus mempersiapkan diri menjadi bagian dari Generasi Emas Indonesia 2045.
“Anak-anak harus sehat agar semangat belajar. Dengan daya ingat yang masih kuat, mereka bisa menyerap pelajaran dengan maksimal. Inilah salah satu langkah menuju terwujudnya Generasi Emas,” tambahnya.
Hal senada juga dikatakan Wakil Bupati Kudus Bellinda Birton. Ia mendukung pentingnya menjaga kesehatan siswa, khususnya para siswi.
Menurut Bellinda, pemberian tablet tambah darah tidak hanya mencegah anemia saja. Namun juga menjadi bagian dari upaya mencegah stunting pada generasi mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: