Kontes Kopi Batang, Ketua TP PKK Ikut Cicipi Arabika Lokal yang Berpotensi Pasar Nasional

Ketua TP PKK Kabupaten Batang, Faelasufa saksikan kontes kopi lokal di Dinparperta, Jumat 25 April 2025--Bakti Buwono/ diswayjateng.id
Dan jika dikelola serius, bukan tidak mungkin kopi Batang bisa menyusul pamor Gayo dan Toraja.
Dengan klasifikasi yang tepat, pemasaran yang cermat, dan dukungan yang kuat, kopi Batang bukan lagi hanya pengisi cangkir — tapi calon produk ekspor masa depan.
Hal itu diamini Kepala Dispaperta Batang, Sutadi, yang menyebutkan kontes ini juga bagian dari rangkaian Hari Jadi Ke-59 Kabupaten Batang.
“Sebanyak 59 kopi dari 59 desa kami hadirkan di sini dan responsnya luar biasa,” kata Sutadi.
Kontes ini bukan cuma selebrasi, tapi juga strategi: kopi lokal Batang yang semula hanya jadi konsumsi rumah tangga, kini diangkat ke level branding dan bisnis.
Anam, petani kopi muda dari Desa Surjo, menyambut baik dukungan pemerintah daerah yang mulai membuka mata terhadap potensi kopi daerah.
“Yang pasti petani dan tanaman kopinya dimaksimalkan, agar produknya bisa dinikmati seluruh warga Batang,” ujarnya sambil menunjukkan biji kopi hasil panen terbarunya.
Menurut Anam, satu langkah penting selanjutnya adalah memberi ruang lebih luas bagi petani untuk menjual kopi mereka langsung ke konsumen, tanpa tengkulak.
Beberapa pegiat kopi di Batang bahkan sudah mulai menerapkan standar pengolahan pascapanen berbasis SNI, sesuatu yang dulu dianggap terlalu teknis untuk petani lokal.
“Kalau bisa Pemda juga membuat pusat oleh-oleh kopi khas Batang biar memudahkan wisatawan membeli produk kami,” tambahnya, penuh harap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: