TPA Kota Pekalongan Terancam Ditutup, Walikota Aaf: Infrastruktur Harus Memadai

Tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu Kota Pekalongan--IST
Dengan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat, diharapkan sistem pengelolaan sampah yang lebih modern dan ramah lingkungan bisa segera diwujudkan.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pekalongan, Mochamad Azmi Basyir, turut menyuarakan harapan agar penutupan TPA tidak dilakukan secara mendadak.
BACA JUGA: Kota Pekalongan Darurat Sampah: TPA Overload, Solusi Masih Digodok
BACA JUGA: Sidak Takjil di Kota Pekalongan: Dinkes Temukan Formalin, Boraks dan Pewarna Tekstil
"Kami berharap ada jeda waktu agar alternatif pengelolaan sampah bisa disiapkan. Dengan jumlah penduduk sekitar 300 ribu jiwa yang menghasilkan 150 ton sampah per hari, jika TPA ditutup tanpa solusi, maka Kota Pekalongan akan mengalami kesulitan besar dalam mengelola sampah," tegasnya.
DPRD Kota Pekalongan juga siap berkontribusi dalam mencari solusi, termasuk melalui jalur politik untuk meminta dukungan dari DPR RI agar Kota Pekalongan diberikan waktu dalam menangani permasalahan sampah ini secara lebih matang.
"Kami akan terus mendorong agar ada kebijakan yang berpihak pada masyarakat dan lingkungan. Penutupan TPA harus dilakukan dengan persiapan yang matang agar tidak menimbulkan dampak negatif yang lebih besar," tambah Azmi.
Dengan langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan, Pemkot Pekalongan berharap dapat menemukan solusi terbaik untuk mengatasi isu penutupan TPA sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
BACA JUGA:Rapat Evaluasi Pilwakot 2024, KPU Kota Pekalongan: Banjir di TPS Jadi Sorotan
BACA JUGA:Berawal dari Kritik Pelayanan Puskesmas Jenggot, Warga Kota Pekalongan Ini Dipolisikan
Kolaborasi antara pemerintah, legislatif, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: