Aksi Ramadan, FK Undip Adakan Pemeriksaan Fisik dan Mental Warga Kampung Nelayan Tambakrejo

Sejumlah dokter dari FK Undip menggelar pemeriksan gratis di Kampung Nelayan, Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Kamis, 13 Maret 2025--Wahyu Sulistiyawan
SEMARANG, diswayjateng.id - Dokter, dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Undip menggelar pengobatan geratis di Kampung Nelayan, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota SEMARANG dalam kegiatan Aksi Ramadan, berbagi bersama, bahagia bersama.
Pemeriksaan kesehatan gratis yang diselenggarakan di masjid kampung nelayan Tambakrejo ini meliputi pengecekan berat badan, tensi, keluhan dan pemberian obat yang meliputi pemeriksaan kesehatan fisik dan mental.
Sri Padma Sari, salah satu Dosen FK Undip mengatakan, pemeriksaan kesehatan mental dilakukan untuk mengetahui seberapa tingkat stres warga di kampung Nelayan, Tambakrejo ini.
"Mereka merupakan salah satu yang riskan akan stres, karena tinggal di kampung padat penduduk, perubahan iklim yang ekstrim sehingga dapat mempengaruhi kondisi mental mereka,"ujarnya kepada wartawan diswayjateng.id, Kamis, 13 Maret 2025.
BACA JUGA:Ini Tiga Penyebab Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Grobogan Sepi Peminat
BACA JUGA:19 Hari Berjalan, Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Grobogan Baru 2.407 Pendaftar
Pemeriksaan gratis ini ditargetkan mencapai 100 warga yang datang untuk memeriksa melingkupi anak-anak, remaja dan orang tua.
Dari pemeriksaan fisik, keluhan penyakit yang dialami warga seperti panas, batuk, pilek, sakit kepala, hipertensi dan penyakit kulit.
"Kalau untuk kesehatan mental nanti kita skrening dulu, sebelum dikeluarkan hasilnya, mereka masuk dalam kategori stres tinggi atau sedang,"ujarnya.
Menambahkan, Tambakrejo terkenal sebagai kampung nelayan, kehidupan beresiko dengan rob. Dan profesi sebagai nelayan, mempunyai tingkat stres yang lebih dibandingkan mereka yang bukan dari kampung nelayan.
"Mereka tinggal di kawasan padat penduduk, beresiko terkena rob dan mereka masih tetap bertahan disini. makanya kita ingin melihat kesehatan mental dan fisik mereka,"ujar Sri.
Sri menjelaskan, setelah skrining akan ada lanjutan edukasi atau pelatihan tentang kesehatan mental.
"Kalau kesehatan mental ada kelanjutannya, sekitar 4 bulan bisa berlanjut kalau mereka membutuhkan,"ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: