Rembuk Pesisir, Cara Perempuan Nelayan Suarakan Ketidakadilan

Rembuk Pesisir, Cara Perempuan Nelayan Suarakan Ketidakadilan

Perempuan nelayan suarakan ketidakadilan -nungki diswayjateng-

DEMAK, diswayjateng.id – Berbagai organisasi perempuan menggelar acara dalam memperingati Hari Perempuan International 2025 dengan agenda Rembuk Pesisir dengan mengangkat tema Nelayan Perempuan, Nelayan DEMAK, bertempat di Dukuh Tambakpolo, Desa Purworejo, Kecamatan DEMAK

Ketua Komunitas Perempuan Nelayan Puspita Bahari, Masnuah, mengatakan bahwa perubahan iklim semakin berdampak pada kehidupan perempuan nelayan, salah satunya berakibat sulitnya perempuan melaut.

"Salah satu temuan dalam rembuk pesisir ini adalah semakin sulitnya perempuan nelayan melaut akibat cuaca ekstrem," ucap Masnuah.

"Ada masa di mana mereka benar-benar terpuruk, tidak bisa melaut sama sekali, atau tidak mendapatkan hasil tangkapan sama sekali," ujar Masnuah.

BACA JUGA:Fenomena Banjir Rob, BMKG: Masyarakat Pesisir Diimbau Waspada

BACA JUGA:Berbagi Ilmu, Menanam Harapan untuk Anak Pesisir

Kendala lain seperti fenomena alam gelombang tinggi, disebut Masnuah juga memberikan dampak psikologis yang besar bagi perempuan nelayan.

"Kemarin mereka merasakan ombak yang begitu keras hingga menimbulkan rasa takut luar biasa. Ini menunjukkan betapa besar dampak yang dirasakan perempuan nelayan akibat krisis iklim," kisahnya pada diswayjateng.id.

"Untuk itu dalam forum ini, para peserta mendesak pemerintah daerah agar lebih serius dalam memberikan dukungan terhadap perempuan nelayan," tegasnya.

Ia pun menyebut, ada tiga tuntutan utama yang disuarakan. Pertama, adanya kebijakan yang berpihak kepada perempuan nelayan, termasuk dukungan ekonomi alternatif saat mereka tidak bisa melaut.

BACA JUGA:Abrasi Pesisir Demak Makin Parah Mata Pencaharian Petani Tambak Nyaris Hilang

BACA JUGA:KKP Siapkan 20 Ribu Hektar Lahan Budidaya Tilapia di Pesisir Utara Jateng

"Harus ada anggaran daerah yang ramah terhadap perempuan untuk membantu mereka menghadapi masa sulit, baik dalam bentuk bantuan sosial maupun pengembangan ekonomi lainnya," tegas Masnuah.

Kedua, pentingnya skema perlindungan bagi perempuan nelayan, termasuk asuransi gratis yang dapat memberikan rasa aman saat melaut. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: