Pangdam IV/Diponegoro Resmikan Jembatan Gantung Merah Putih di Batang, Kades: Impian sejak 1986

Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi, S.I.P., M.Si, Jembatan Gantung Merah Putih 10 di Desa Kranggan, Kecamatan Tersono, Kabupaten Batang--Bakti Buwono/diswayjateng.id
Pangdam Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi menyebut jembatan gantung merah putih di Kabupaten Batang merupakan yang ke-10 di Jawa Tengah.
"Kamk buat di tempat yang sangat terpencil yang tidak ada akses jalan , atau jembatan di wilayah tersebut. Mudah mudahan jembatan ini bisa dikmati oleh warga masyarakat di desa Kranggan dan Kebumen dan sekitar," tuturnya.
BACA JUGA:Siap-siap Refocusing, Pemkab Batang Kencangkan Ikat Pinggang hingga Rp150 miliar
BACA JUGA:Job Fair KITB Tawarkan Ribuan Peluang Kerja di KEK Industropolis Batang
Pangdam menyebut pihaknya sudah membangun 11 jembatan gantung. Rinciannya Kabupaten Brebes (3), Kabupaten Tegal (4), Kabupaten Pemalang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Cilacap.
Mengapa namanya merah putih? Jenderal bintang dua itu menyebut proses pembangunan jembatan gantung itu secara gotong royong melibatkan banyak pihak.
TNI melibatkan warga desa sekitar hingga pemerintah setempat. Termasuk para ibu-ibu sekitar jembatan itu dibangun. Hasilnya, pembangunan lebih hemat dan cepat, cukup dalam jangka dua bulan.
"Kekuatan jembatan kurang lebih hanya 3-4 ton, jadi penggunaan jembatan ini agar dipelihara sehingga agar lebih lama penggunaannya," jelasnya.
BACA JUGA:Hari Bhakti Rimbawan, PLTU Batang Tanam Pohon Langka di Area Reforestasi
BACA JUGA:Pesta Siaga Kwarcab Batang 2025, Ratusan Peserta Digembleng Karakter Kepemimpinan dalam Sehari
Jembatan Gantung Merah Putih 10 Kabupaten Batang memiliki bentang 50 meter.
Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengatakan bahwa jembatan itu sudah ditunggu-tunggu warga sekitar. Bahkan, ibu-ibu sekitar turut membantu menyediakan konsumsi pada anggota TNI.
"Jembatan ini sudah ditunggu warga berpuluh tahun lamanya," tuturnya.
Nilai pembangunan jembatan ini menembus Rp 1,8 miliar. Rinciannya, Bakti TNI sebesar Rp 795 Juta, CSR Bank Jateng Rp 450 juta dan APBD sebesar Rp 350 juta, penanganan bencana Rp 137 juta, swadaya masyarakat senilai Rp 100 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: