Luput dari Pantauan Dewan, Proyek Rehab Dua Puskemas di Sragen Akhirnya Molor

Luput dari Pantauan Dewan, Proyek Rehab Dua Puskemas di Sragen Akhirnya Molor

Anggota DPRD Sragen saat meninjau pembangunan puskesmas di sragen--Istimewa

SRAGEN, diswayjateng.id - Proyek pembangunan dua puskesmas di wilayah Kecamatan Miri dan Sumberlawang, Sragen, molor. Proyek yang seharusnya selesai tanggal 28 Desember 2024 ternyata masih dalam pengerjaan.

Hal itu disampaikan, Sekretaris Komisi IV DPRD Sragen Alex Fitroh Hadi Purnomo. Pada Kamis (2/1/2025) mereka memeriksa dua lokasi proyek itu untuk menindaklanjuti laporan masyarakat.

Dari hasil tinjauan, Komisi IV DPRD sragen, Alex menemukan pekerjaan fisik pembangunan ruang rawat inap di Puskesmas Miri dan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Puskesmas Sumberlawang yang ternyata masih dalam proses penggarapan. 

Dikatakan Alex, proyek fisik di dua puskesmas itu dibiayai dengan menggunakan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) puskesmas masing-masing.

"Melihat kondisi proyek di Puskesmas Miri. Ternyata pekerjaannya sudah melewati batas masa kontrak, yakni 28 Desember 2024. Bangunan hingga sekarang belum jadi. Proyek di Puskesmas Miri baru berupa rehab penambahan ruang rawat inap senilai Rp329 juta. Kalau saya lihat baru selesai sekitar 90%," papar Alex. 

Sedangkan proyek rehab IGD yang di lakukan Puskesmas Sumberlawang bersumber dari dana BLUD, dengan nilai pengerjaan sebesar Rp325 juta.

"Dilihat dari progresnya juga belum ada tanda - tanda selesai, Kendalanya pastinya yang tahu pemborongnya. Tadi kami hanya ditemui kepala puskesmas masing-masing. Saat saya ke sana pekerjaan masih berjalan.," ujarnya.

Sementara itu, melihat kondisi proyek pembangunan di dua puskesmas teraebut,  dirinya menyayangkan lantaran Komisi IV tidak mendapat laporan tentang adanya pembangunan dua puskesmas itu. 

Dia juga menyebut tidak menemukan adanya papan keterangan penanda proyek. Atas temuan hasil sidak itu, Alex langsung melapor kepada Ketua Komisi IV untuk segera ditindak lanjuti sebagaimana mestinya. 

"Selanjutnya kami serahkan ke pimpinan komisi. Kalau menurut saya, ya dua puskesmas dan pemborongnya dipanggil untuk dimintai penjelasan," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sragen, Udayanti Proborini, membenarkan bila pekerjaan di dua puskesmas dengan dibiayai dari dana BLUD. disisi lain dirinya belum bisa memberikan penjelasan dengan detail terkait dengan pekerjaan dua puskesmas itu. Mengingat masih menunggu langkah selanjutnya dari pimpinan. 

"Perkembangan bagaimana dan langkah langkahnya apa masih dilakukan kajian dulu. Kami masih menunggu konsultasi dengan pimpinan dulu," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: