DEMA IBN Tegal Sosialisasi Bimbingan Pranikah di Pondok Pesantren

DEMA IBN Tegal Sosialisasi Bimbingan Pranikah di Pondok Pesantren

SOSIALISASI - Jajaran Dema IBN Tegal bersama para santri foto bersama usai sosialisasi bimbingan pra nikah di Ponpes Al Adalah, Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal.Foto: Yeri Noveli/diswayjateng.id--

SLAWI, diswayjateng.id - Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal menggelar Sosialisasi Bimbingan Pranikah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Adalah, Desa Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. 

Ketua DEMA IBN Tegal Muhammad Ishlah Amaladini mengatakan kegiatan ini merupakan praktik pengabdian masyarakat (PPM) bagi mahasiswa IBN.

Tujuannya untuk memberikan pemahaman yang komprehensif kepada calon pengantin mengenai aspek-aspek penting dalam membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. 

Kegiatan ini mengusung tema tentang Aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat.

BACA JUGA:Pramuka IBN Tegal Sukses Ikuti Pertikawan Nasional ke-2 di Cibubur

BACA JUGA:Mahasiswa IBN Tegal Ajak Pelajar MA Amalkan Sunah Rasul

Adapun pematerinya, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia Kabupaten Tegal Hj Faiqoh SAg MH, dan Pengasuh Pondok Pesantren Al Adalah KH M Tasrifin Salim SH.

"Bimbingan pranikah ini sangat penting, terlebih bagi generasi muda," kata Tasrifin Salim, di sela-sela acara tersebut.

Menurutnya, pernikahan bukan hanya ikatan antara dua individu, tetapi juga menyangkut tanggung jawab sosial dan spiritual yang lebih luas.

Sementara, Hj Faiqoh menekankan pentingnya komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan. Dia mengajak peserta untuk tidak hanya fokus pada pelaksanaan akad nikah, tetapi juga membangun fondasi yang kuat untuk kehidupan berumah tangga. 

BACA JUGA:IBN Tegal Raih Prestasi di Porseni Internasional

BACA JUGA:Program Beasiswa, IBN Tegal Kerja Sama dengan Bank

Diskusi interaktif ini membuat suasana semakin hidup, dengan peserta yang aktif bertanya dan berbagi cerita tentang harapan serta kekhawatiran mereka menjelang pernikahan.

Salah satu santriwan, Iqbal, menyampaikan pertanyaan kepada narasumber tentang perbedaan antara cinta dan nafsu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: