Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dibarengi Tingginya Kebutuhan Stok Darah di PMI
Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora, Sutikno.-Eko Wahyu Budi/diswayjateng.id-
BLORA, diswayjateng.id - Kebutuhan stok darah di Kabupaten BLORA meningkat.
Seiring dengan meningkatnya jumlah kasus Demam Berdarah (DB) di Kabupaten Blora.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Blora, Sutikno, Senin 23 Desember 2024.
"Biasanya kami menerima permintaan sekitar 1.000 kantong darah setiap bulan. Tapi sejak musim hujan dan meningkatnya kasus DBD, permintaan naik drastis menjadi 1.400 kantong," ujar Sutikno.
BACA JUGA:Siswi SMAN 1 Blora Ciptakan Halte Pintar Hybrid Alat Bantu Penambah Daya Motor Listrik
BACA JUGA:10 Perusahaan di Rembang Terima Penghargaan karena Pekerjakan Penyandang Disabilitas
Diketahui, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, permintaan darah di PMI Blora naik hingga 40 persen.
Terutama untuk memenuhi kebutuhan pasien DBD.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blora, hingga 30 November 2024 tercatat 347 kasus DBD, dengan 9 orang meninggal dunia.
Angka yang tinggi ini memicu kenaikan permintaan darah dari rata-rata 1.000 kantong menjadi 1.400 kantong per bulan.
Meski permintaan meningkat, PMI Blora mengaku masih mampu memenuhi kebutuhan darah.
Salahsatunya berkat dukungan dari komunitas relawan pendonor yang aktif dalam tiga tahun terakhir.
"Kami berharap semakin banyak masyarakat yang bergabung menjadi pendonor di tahun mendatang," ujarnya.
PMI juga mengimbau masyarakat untuk lebih aktif mendonorkan darah, terutama di musim penghujan, ketika kasus DBD cenderung meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: