Mitos Penari Nyadran Kali, Terjadi Kesurupan Jika Tidak Dibawakan Warga Asli Kandri Kota Semarang

Mitos Penari Nyadran Kali, Terjadi Kesurupan Jika Tidak Dibawakan Warga Asli Kandri Kota Semarang

Sembilan pasang penari mengikuti Kirab Budaya Nyadran Kali di Desa Kandri, Gunungpati, Kota Semarang, Minggu, 22 Desember 2024. Penari tersebut akan membarakan tarian Tirto Suci Dewi Kandri.--Wahyu Sulistiyawan

"Untuk mencari regenerasi penari wanita sangat mudah,namun untuk pria yang agak susah, susahnya itu meyakinkan bahwa penari cowok itu bagus lo," terangnya.

Ia juga menjelaskan, dari timnya sudah ada sudah ada koordinator yang menunjuk remaja untuk ikut bergabung untuk regenerasi penari Nyadran Kali. Sehingga tidak ada penawaran yang ditujukan ke remaja asli Kandri.

"Kita langsung tunjuk orang yang harus jadi penari, kita datang kerumah dan minta izin ke orang tua langsung kita latihan, sehingga tidak ada penawaran lagi. Istilah kasarnya kalau tidak mau bergabung berarti bukan warga Kandri, toh buat desa kita sendiri," tegas Juju yang juga pelatik sanggar Tari Juju.

Dalam proses regenerasi penari Tirto Suci Dewi Kandri ini akan dipilih dari duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Kita mencari memang dari SMP hingga SMA, kalau sudah lulus SMA berarti harus kita lakukan regenerasi lagi. Karena sudah disibukan dengan pekerjaan dan kuliah," jelasnya.

Juju menjelaskan, sampai saat ini sudah turun 4 generasi pemain sejak 2018 dan ada 3 penari yang belum ganti.

"Kita sudah turun 4 generasi, dan masih ada 3 penari, diharapkan dengan sedikit memaksa menjadi penari ini bisa menjadi kebanggaan serta bisa melestarikan tarian klasik Surakarta," tambahnya.

Ia menjelaskan, dari 2016 hingga sekarang belum ada perumahan dalam konsep tarian yang dibawakan dalam tradisi Nyadran Kali, cuma pakaian yang berubah.

"Sampai saat ini tidak ada perubahan konsep dan gerakan, cuma pakaian saja yang berubah. Karena disini agamanya sangat kental, sehingga kita ganti pakaian yang sedikit tertupu, kalau sebelumnya full kemben," jelasnya.

Genia Hanunisa warga Rt2 Rw1 merupakan satu dari dua orang yang baru bergabung dalam penari Tirto Suci Dewi Kandri, ia mengaku tegang saat melakukan latihan pertama.

"Awalnya tegang, karena saya kalau ketemu banyak orang selalu grogi. Tapi karena disini dapat teman banyak jadi dibuat enjoy," pungkasnya.


Sembilan penari menuangkan air yang diambil dari sendang gede untuk disiramkan ke area persawahan warga pada Kirab Budaya Nyadran Kali di desa wisata Kandri, Kecamatan Gunugpati Kota Semarang, Minggu, 22 Desember 2024. --Wahyu Sulistiyawan

Untuk bisa bergabung dalam grup penari tirta ini dia dipilih langsung oleh pembina, dan melakukan latihan selama enam hari, 2 minggu sebelum acara.

"Semua dipilih langsung, tidak ada yang ditawarin tapi setelah bergabung ejoy ada banyak teman disini," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: