Hendi Sebut Progam Gus Yasin Terkait Pembangunan Budaya Hanya Berhalusinasi

Hendi Sebut Progam Gus Yasin Terkait Pembangunan Budaya Hanya Berhalusinasi

Calon Wakil Gubernur Hendrar Prihadi bersama Taj Yasin Maimoen berjabat tangan usai Debat Publik Ketiga di Muladi Dome Undip, Kota Semarang, Rabu 20 November 2024.--Wahyu sulistiyawan

 SEMARANG, diswayjateng.id - Calon Wakil Gubernur Jateng nomor urut 01, Hendrar Prihadi menyebut, program pembangunan kebudayaan Jateng menurut Calon Wakil Gubernur Jateng nomor urut 02, Taj Yasin Maimoen hanya berhalusinasi.

Pasalnya selama menjabat lima tahun menjadi wakil Gubernur Jateng, belum ada program pembangunan kebudayaan yang disampaikan Taj Yasin Maimoen atau Gus Yasin yang sudah terlaksana.

Gus Yasin menyampaikan untuk akan meningkatkan pembangunan kebudayaan dengan menghidupkan Taman Budaya Raden Saleh Semarang dan Taman Sriwidari Solo, dengan kegiatan budaya taraf Internasional, pemberlakuan bahasa Jawa tiap hari Kamis serta pendaftaran lagu Lir Ilir dari Sunan Kalijaga ke Unesco.

"Progam Gus Yasin bagus dan ada di progam kami, tapi itu baru mau dilakukan. Dengan ide yang sangat bagus, selama 5 tahun di Provinsi Jateng indeks pembangunan kebudayaan Jateng cenderung turun," Jelas Hendi, pada Debat Publik Terakhir di Muladi Dome Undip, Rabu, 20 November 2024.

BACA JUGA: Debat Publik Terakhir, Paslon Andika-Hendi Sebut Jateng Bisa Menjadi Gemah Ripah Loh Jinawi

BACA JUGA: Debat Terakhir Pilkada Jateng, Ahmad Lutfhi Sebut Panutannya Adalah Jenderal Hoegeng Bukan Sambo

Ia menjelaskan, ide-ide Gus Yasin tidak terimplementasikan dengan baik.

"Mohon maaf Gus, indeks pembangunan kebudayaan angkanya 46.35, Jadi dalam bayangan saya ide-idenya zaman gus Yasin itu tidak terimplementasi dengan baik," katanya.

"Jadi jangan sampai hanya berhalusinasi, tapi ternyata tidak dikerjakan mohon maaf ya Gus," ujar Hendi.

Dalam progam pasangan Andika-Hendi, untuk meningkatkan pembangunan budaya, ia akan terus menggelorakan semangat gotong royong.

BACA JUGA: Paslon Diminta Hindari Singkatan Tanpa Penjelasan dalam Debat Pilgub

BACA JUGA: Debat Kedua KPU Batang, Fallas-Ridwan Beberkan Rincian Program Kartu Batang Usaha untuk Masyarakat

Problematiknya masyarakat lebih menonjolkan individualisme, mementingkan kelompok, agama, suku.

Menurut Hendi hal tersebut sangat menciderai komintmen makna Pancasila saat Bung Karno dan Bung Hatta memerdekakan Republik Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: