Penyakit Gondongan Hantui Masyarakat Rembang, Menyerang Ratusan Balita dan Anak-anak
Data dari Dinas Kesehatan Rembang mencatat sebanyak 621 kasus gondongan terjadi selama Oktober 2024. -arief pramono/diswayjateng.id-
REMBANG, jateng.disway.id - Merebaknya penyakit gondongan (parotis) yang menimpa anak-anak di Kabupaten Rembang, tentu saja membuat khawatir masyarakat di wilayah setempat.
Kekhawatiran masyarakat memang cukup beralasan. Sebab dari data Dinas Kesehatan Rembang, tercatat 621 kasus gondongan terjadi selama Oktober 2024.
Perinciannya sebanyak 501 kasus terjadi pada anak usia 5–14 tahun, 60 kasus pada usia 15–44 tahun. Selanjutnya 54 kasus pada anak usia 0–4 tahun, dan 6 kasus pada usia 45 tahun ke atas.
Karena itu, pihak Dinas Kesehatan Rembang menghimbau untuk tidak panik jika menemukan orang di sekitarnya terkena penyakit gondongan.
BACA JUGA:RSUD Rembang Studi Banding di RSUD dr Soeselo Slawi
BACA JUGA:Kodim 0720/Rembang Sabet Lima Penghargaan TMMD Reguler ke-121 TA 2024
“Sebagian besar dari mereka sudah sembuh. Sekali lagi, penyakit ini tidak terlalu mengkhawatirkan, insyaallah bisa sembuh,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, dr Ali Syofi’I yang ditemui kemarin.
Ali menjelaskan, penyakit gondongan disebabkan virus dari golongan Paramyxovirus. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya.
“Penyakit ini (gondongan) disebabkan virus, sifatnya self limiting disease dan akan sembuh setelah perjalanan alamiah di dalam tubuh. Sifat penyakit ini seperti batuk pilek, masyarakat tidak perlu khawatir,” terang Ali.
Menurut Ali, gejala gondongan meliputi pembengkakan kelenjar ludah di pipi, sakit kepala, demam, nyeri perut dan mulut kering. Gejala lainnya yakni penurunan nafsu makan, nyeri saat menelan, dan mudah lelah.
BACA JUGA:Minta Dukungan Tiga Ulama Kharismatik Rembang, Kapolda Jateng Harapkan Kondusif Jelang Pilkada 2024
BACA JUGA:Diduga Korupsi Dana Desa, Kades di Rembang Digelandang Kejaksaan
“Penyakit ini biasanya sembuh dalam waktu tujuh hingga 15 hari. Pengobatan mandiri dapat dilakukan berdasarkan gejala yang muncul,” imbuhnya.
Ali menyarankan jika ada warga yang demam, maka minum obat penurun panas. Jika nyeri, konsumsi obat pereda nyeri dan istirahat yang cukup serta konsumsi makanan bergizi.
“Masyarakat kami sarankan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, jika mengalami demam tinggi, nyeri luar biasa di kepala atau kelenjar ludah, kesulitan menelan, atau nyeri perut disertai muntah,” pintanya.
Penularan Penyakit Gondongan
Ali menambahkan, penularan penyakit gondongan dapat terjadi melalui lendir dari percikan saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Kemudian penularan kontak langsung, seperti berciuman.
BACA JUGA:Kran Pembuangan Air Jebol, Kapal Nelayan Asal Rembang Karam
BACA JUGA:Jalan Pantura Pati-Rembang Minta Tumbal, Enam Nyawa Tewas saat Laka Karambol
Untuk mencegah penularannya, lanjut Ali, masyarakat diminta menghindari berbagi alat makan dan minum dengan penderita, serta mencuci tangan sebelum menyentuh hidung atau mulut.
“Penderita disarankan untuk beristirahat di rumah (libur sekolah bagi anak-anak), agar tidak menulari orang lain dan mempercepat proses penyembuhan,” tambahnya.
Selain itu, sambung Ali, vaksin measles, mumps, rubella (MMR) dinilai efektif melindungi tubuh dari gondongan, dan dapat menjadi upaya pencegahan.
“Sebagian besar dari mereka sudah sembuh. Sekali lagi, penyakit ini tidak terlalu mengkhawatirkan, insyaallah bisa sembuh,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: