Selama Operasi Zebra Candi 2024, 28 Kejadian 7 Meninggal Dunia dalam 2 Pekan

Selama Operasi Zebra Candi 2024, 28 Kejadian 7 Meninggal Dunia dalam 2 Pekan

MENJELASKAN : Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani hasil akhir selama Operasi zebra Candi 2024 tercatat sebanyak 28 kejadian, serta tujuh orang meninggal dunia. Foto : Ist/ Nena Rna Basri--

UNGARAN, jateng.disway.id - Polres Semarang mencatat selama Operasi zebra Candi 2024 tercatat sebanyak 28 kejadian, serta tujuh orang meninggal dunia.

Sebagai informasi, Operasi zebra Candi 2024 dilaksanakan dua minggu dari tanggal 14 Oktober hingga tanggal 27 Oktober 2024 lalu.

Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Lingga Ramadhani mengungkapkan, rata-rata kecelakaan terjadi di jalan arteri maupun jalan tol yang berada di wilayah hukum Polres Semarang.

BACA JUGA: 10 Hari Operasi Zebra Candi 2024 Digelar, 1.198 Pelanggaran Ditindak Satlantas Polres Salatiga

BACA JUGA: Sepekan Gelar Operasi Zebra Candi 2024, Ratusan Pengendara Kena Tegur

"Kasus kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Semarang sebanyak 28 kejadian, serta tujuh orang meninggal dunia. Jumlah ini terjadi penurunan jika dibandingkan dengan Operasi Zebra Candi pada tahun sebelumnya," kata AKP Lingga Ramadhani.

Dimana, pada momen yang sama tahun 2023 lalu jumlah sebanyak 30 kasus kecelakaan. Hanya saja, dalam Operasi Zebra Candi 2023 lalu fatalitas dalam kecelakaan lalu lintas lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2024 ini.

"Fatalitas dalam kecelakaan lalu lintas tahun 2024 ini tergolong tinggi dengan jumlah korban meninggal mencapai 7 orang," tandasnya.

Sementara, terkait jumlah pelanggaran pengendara dalam berlalulintas selama Operasi Zebra Candi 2024 tercatat dari capture kamera ETLE sebanyak 623 pelanggaran.

BACA JUGA: Polres Salatiga Kerahkan 60 Personil Dukung Operasi Zebra Candi 2024

BACA JUGA: Operasi Zebra Candi 2024 di Wilayah Hukum Polres Semarang Sertakan Tindakan Edukatif ke Sekolah

Dimana, Kasat Lantas menambahkan rata-rata pelanggaran dilakukan pengendara roda dua yang tidak mengenakan helm, berboncengan lebih dari dua orang hingga pelanggaran melawan arus.

Dan selama Operasi Ketupat Candi 2024 dengan 28 kejadian kecelakaan, Satlantas Polres Semarang mencatat adanya penurunan dibanding tahun lalu dimana tercatat 31 kejadian.

"Meski menurun namun hal ini masih cukup tinggi terutama dari segi fatalitasnya dengan korban meninggal mencapai 7 orang. Dan ini dialami oleh usia produtif antara 16 hingga 25 tahun," jelas AKP Lingga.

Disinggung titik rawan kecelakaan di wilayah hukum Polres Semarang, AKP Lingga menyebutkan terdapat beberapa titik baik di jalan arteri maupun di jalan tol.

BACA JUGA: Pemakaman Ajudan dan Sopir Kapolres Boyolali Usai Kecelakaan di Tol Batang, Ibu Bripda Rio Pingsan

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Mobil TV One Kecelakaan di Tol Pemalang, Tiga Meninggal Dunia

BACA JUGA: Kapolres Boyolali Alami Kecelakaan di Tol Pemalang-Batang, Ajudan dan Sopir Meninggal Dunia

Bahkan, untuk jalan Arteri mulai dari Bawen menuju ke Semarang cukup rawan. Kondisi jalan yang menurun cukup banyak dan pengendara tidak mengindahkan batas kecepatan sehingga banyak yang ngebut dan ini menyebabkan kendaraan tidak bisa dikendalikan.

Hal ini dikarenakan Kabupaten Semarang memiliki kontur jalan dengan elevasi turunan yang cukup banyak.

"Hal yang sama juga terjadi di jalan tol. Dimana pergendara sering kali melanggar batas kecepatan sehingga jika terjadi sesuatu kendaraan tidak bisa dikendalikan," imbuhnya.

Untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas saat pagi hari, Polres Semarang bersama Pemkab Semarang juga menyepakati aturan bersama agar tidak ada kendaraan berat yang berjalan masuk ke kota Ungaran.

Dimana, fatalitas kecelakaan menjadi evaluasi utama sehingga Polres Semarang akan memperbanyak sosialisasi sebagai bentuk pencegahan.

"Termasuk aturan truk dan kencaraan berat saat pagi hari tidak diperbolehkan melintas di kota Ungaran, hal ini sebagai pencagahan karena saat pagi hari itu arus lalu lintas sangat padat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: