Rekam Jejak Nusron Wahid dan Abdul Mu’ti, Dua Putra asal Kudus Ditunjuk Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Rekam Jejak Nusron Wahid dan Abdul Mu’ti, Dua Putra asal Kudus Ditunjuk  Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Sinyal sinyal pengangkatan Nusron Wahid ditunjuk sebagai pembantu Presiden RI, usai dirinya dipanggil di kediaman Prabowo Subianto.-istimewa-

KUDUS, diswayjateng.id- Dua putra asal Kabupaten Kudus bakal diamanahi serta diangkat oleh Presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto, menjadi salah satu cabinet Prabowo-Gibran.

Kedua tokoh nasional kelahiran Kota Kretek Kudus itu, adalah Sekretaris Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Selain itu, anggota DPR RI sekaligus politisi Partai Golkar Nusron Wahid. 

Sinyal sinyal pengangkatan kedua tokoh asal Kudus ini menjadi pembantu Presiden RI, usai mereka berkunjung di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2024. 

Kata Abdul Mu’ti, Presiden terpilih Prabowo memberi amanah kepadanya untuk memimpin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Di tangan pria kelahiran Kudus 2 September 1968 ini, Prabowo berharap sistem pendidikan bisa maju dan berkembang.

Tentu saja pengangkatan Abdul Mu’ti sebagai menteri, menjadi momen bersejarah bagi kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) khususnya di Jawa Tengah.

Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD IMM Jawa Tengah, Muhamad Ikhwan mengatakan, penunjukan Abdul Mu’ti itu merupakan langkah besar dalam perjalanan kader IMM.

“Terima kasih kepada Pak Prabowo atas kepercayaannya kepada Mas Abdul Mu’ti untuk mengemban amanah sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah,” ucap Ikhwan, Jumat 18 Oktober 2024.

BACA JUGA:Berobsesi Jadi Kampus Islam Dunia, IAIN Kudus Kolaborasi Universitas di Amerika

Ikwan yakin dengan keilmuan, pengalaman dan rekam jejaknya mantan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah IMM Jawa Tengah periode 1994-1996 ini mampu menjalankan amanat ini dengan baik.

Ikhwan mengaku penunjukan Abdul Mu’ti sebagai menteri, merupakan kebanggaan tersendiri bagi kader IMM di Jawa Tengah. Sebab hal itu merupakan sejarah penting dalam perjalanan panjang kader IMM Jawa Tengah.

“Dimana untuk pertama kalinya, seorang kader diangkat menjadi menteri. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kader-kader IMM lainnya,” terangnya.

BACA JUGA:Ganasnya Ternadi Bike Park Kudus Siap Menyambut Downhiller Elite Indonesia Raih Juara

Ikhwan menambahkan, pengangkatan Abdul Mu’ti sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, diharapkan memberikan angin segar bagi dunia pendidikan Indonesia.

“Pengalamannya di Muhammadiyah dan kiprahnya sebagai kader IMM, dinilai menjadi modal kuat menjalankan tugas tersebut,” tukasnya.

Nusron Wahid Dibidik Jadi Menteri

Sementara itu, Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid menjadi salah satu figur yang digadang-gadang mengisi salah satu kursi menteri di pemerintahan Prabowo–Gibran.

Nusron juga menjadi satu dari 21 politisi partai yang dipanggil Prabowo. Selain itu, serta satu dari delapan kader partai beringin, yang berpotensi menjadi menteri. 

Politisi kelahiran di Kudus 12 Oktober 1973 itu, mengenyam pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Thalibin Kudus, MTs dan MA Qudsiyya di Kudus.

BACA JUGA:Lakukan Rehabilitasi Pesisir Demak, Menteri KKP: Ekosistem Sehat Mendukung Kesejahteraan

Selanjutnya menamatkan sekolah di SMA NU Al-Ma'ruf Kudus. Nusron lulus dari S1 Ilmu Budaya UI dan S2 Ekonomi Institut Pertanian Bogor.  Pada tahun 1990-an, Nusron memulai kariernya sebagai peneliti, pengajar hingga wartawan Bisnis Indonesia.

Di awal tahun 2000-an, dia pernah bekerja sebagai Staf Ahli baik di Kementerian BUMN hingga Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Karier politiknya di parlemen dimulai pada periode 2004–2009. Nusron berhasil memenangkan kursi di Senayan pada 2009–2014 serta 2019–2024.  Pada tahun 2014, dia diangkat menjadi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia atau BNP2TKI. Jabatan itu dipegangnya selama 2014–2019.

Di sisi lain, Abdul Mu’ti diketahui lahir dan besar di Kudus. Dia lahir di Kudus, 2 September 1968. Mu’ti merupakan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah.  Ia menjalankan roda organisasi Islam bersama Ketua Umum Haedar Nashir pada periode 2022-2027.

Abdul Mu’ti diketahui aktif di PP Muhammadiyah sejak 2000. Jabatan pertamanya sebagai PWM Jateng periode 2000-2002. Selanjutnya menjabat Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah pada 2002-2006.

Setelah itu, dia menjalankan amanah sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah sejak 2005-2010. Mu’ti juga menjabat sebagai Sekretaris Umum  di PP Muhammadiyah pada 2010-2015 dan 2015-2015.

Di level internasional, Abdul Mu'ti tercacat menjadi anggota British Council Advisory Board pada 2006-2008, Indonesia United Kingdom Advisory Board pada 2007-2008. Selain itu, Executive Commite of Asian Conference of Religion for Peace pada 2010-2015, dan Indonesia United State Council on Religion and Pluralism pada 2015-sekarang.

Mu'ti  juga tercatat sebagain Ketua Umum Indonesia Conference on Religion and Peace (ICPR) pada periode 2023-2028. Abdul Mu’ti juga merupakan guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga pernah sebagai akademisi di UIN Walisongo  Semarang.

Sosok yang memiliki gelar Prof Dr Abdul Mu’ti, MED ini mengajar dalam program studi Pendidikan Agama Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Abdul Mu’ti juga tercatat aktif dalam penelitian.

Abdul Mu’ti dikenal sebagai sosok yang aktif menyuarakan pluralisme dan perdamaian. Mu’ti pernah mengkaji soal kovergensi Muslim dan Kristen dalam pendidikan, kekerasan seksual di pesantren, hingga pluralisme dalam pendidikan Muhammadiyah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: