Berobsesi Jadi Kampus Islam Dunia, IAIN Kudus Kolaborasi Universitas di Amerika

Berobsesi Jadi Kampus Islam Dunia, IAIN Kudus Kolaborasi Universitas di Amerika

Delegasi IAIN Kudus diundang Assoc. Prof. Eric Alan Jones dari Center for Southeast Asian Studies Northern Illinois University (NIU) menghadiri perayaan Hati Batik Nasional di KJRI Chicago. -istimewa-

KUDUS, diawayjateng.id-  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus melakukan lompatan besar. Yakni menjajaki berbagai potensi kerja sama dengan melibatkan berbagai perguruan tinggi di Amerika Serikat.

Peluang emas tersebut diperoleh usai IAIN Kudus yang berencana bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kudus, melakukan kunjungan kerja ke beberapa perguruan tinggi di Amerika.

Selama lawatan di negara Paman Sam, delegasi IAIN Kudus mengunjungi Boston University, Georgetown University, American University, University of Wisconsin-Madison, dan Northern İllinois University.

Kunjungan yang dilakukan oleh Rektor IAIN Kudus, Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc bersama jajaran pimpinan Rektorat universitas setempat pada Sabtu hingga Kamis (5-10/10/2024) lalu.

Dalam delegasi itu,juga diikuti  Wakil Rektor IAIN Kudus II Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, Prof. H. Wahibur Rokhman, S.E., M.Si., Ph.D., Muhammad Qoes Atieq, MBA., dan Muhammad Arif Al Hakim, M.TESOL.

BACA JUGA:Paparan Delegasi IAIN Kudus Diacungi Jempol Peserta Konferensi Internasional di Amerika Serikat

Saat mengikuti konferensi Indonesia Focus 2024 pada 5 Oktober 2024, delegasi IAIN Kudus berkesempatan berdiskusi dengan Prof. Robert W. Hefner, Ph.D. dari  Institute on Culture, Religion, and World Affairs Boston University.

Rektor dan Wakil Rektor II IAIN Kudus menyampaikan tentang rencana transformasi IAIN Kudus menjadi UIN Sunan Kudus. Selanjutnya mengajak Hefner berkolaborasi dengan mengadakan joint-research.

“Serta memberikan kuliah daring sebagai guest lecture pada program studi doktor Studi Islam,” ujar Prof. Abddurrohman kepada diswayjateng.id, Selasa 15 Oktober 2024.

Menanggapi tawaran tersebut, kata Abdurrohman, Prof. Hefner beliau menyatakan bahwa undangan itu merupakan sebuah kehormatan. Sebab saat ini, Hefner sedang berkonsentrasi kajian dengan studi ke-Islaman khususnya di Indonesia.

BACA JUGA:Presiden Terpilih Diharapkan Jadi Panglima Berantas Mafia Pertambangan, Sawit dan Tindakan Deforestasi

Dalam agenda berikutnya pada Ahad 6 Oktober 24, rombongan IAIN Kudus disambut Professor Akbar S Ahmed selaku Ketua Ibn Khaldun of Islamic Studies di School of International Service, the American University, Washington, D.C.

Akbar yang juga mantan duta besar Pakistan untuk Britania Raya dan Irlandia tersebut, menjamu rombongan IAIN Kudus di kediamanya.  Akbar mengaku senang dan merasa terhormat atas kunjungan delegasi IAIN Kudus.

“Kami juga menyampaikan rencana melibatkan beliau dan koleganya di American University memberikan kuliah daring pada program pascasarjana, khususnya program studi S3 Studi Islam di IAIN Kudus,” terang Abdurrohman.

Yang menarik, Akbar juga memberikan hadiah sebuah buku karyanya kepada Abdurrohman. Ia juga secara khusus meminta delegasi IAIN Kudus menerjemahkan dan mempublikasikanya di Indonesia.

Pada pertemuan selanjutnya 7 Oktober 2024, delegasi IAIN Kudus berkesempatan berdiskusi dengan perwakilan Georgetown University, Professor John L. Esposito dari Religion and International Affairs and of Islamic Studies.

IAIN Kudus Siap Bertransformasi UIN

Selain itu, delegasi IAIN Kudus juga disambut oleh Dr. Jonathan Stupple selaku Programs Director di the Alwaleed Center for Muslim-Christian Understanding (ACMCU), Walsh School of Foreign Service.

Kala tersebut, delegasi IAIN Kudus berdiskusi cukup lama dengan pihak ACMCU Georgetown University. Professor John menyatakan IAIN Kudus yang akan bertransformasi menjadi UIN Sunan Kudus, berpotensi menjadi institusi yang bisa mengenalkan Islam di Indonesia pada masyarakat internasional.

“Georgetown University juga bersedia membantu dan berkolaborasi sebagai partner IAIN Kudus mewujudkan tujuan tersebut, termasuk salah satunya adalah program kerjasama peningkatan kualitas jurnal unggulan IAIN Kudus, Qudus International Journal of Islamic Studies,” tuturnya.

BACA JUGA:Salip 157 Kampus Muhammadiyah di Indonesia, Perkembangan UMKU Diklaim Pesat

Selanjutnya pada hari 9 Oktober 2024, delegasi IAIN Kudus menemui beberapa perwakilan dari the University of Wisconsin-Madison, antara lain Associate Director Jamie R. Welling dari Global Engagement Office, School of Education.

Pada empat pertemuan tersebut, pihak UW-Madison sangat terbuka dan menerima baik tawaran kerjasama dari IAIN Kudus, baik pada level institusi maupun fakultas.

“Kerjama tersebut bisa dilakukan dalam skema Fullbright Funding dari AMINEF baik untuk pertukaran mahasiswa, tenaga kependidikan, maupun dosen di lingkungan kedua institusi,” ungkapnya.

Selain itu, kolaborasi penelitian dan publikasi ilmiah pada level fakultas dan program studi juga bisa dilakukan untuk mendorong interaksi internasional bagi kedua belah pihak.

BACA JUGA:Kasus Penyelewengan Hibah NU Center Kudus Rp5,5 Miliar Berakhir ‘Happy Ending’, Begini Alasan Kejari

Selanjutnya pertemuan pada 10 Oktober 2024, delegasi IAIN Kudus diundang oleh Assoc. Prof. Eric Alan Jones dari Center for Southeast Asian Studies Northern Illinois University (NIU). Yakni untuk menghadiri perayaan Hati Batik Nasional di KJRI Chicago kerjasama dengan pihak NIU.

Pada kesempatan tersebut, delegasi IAIN Kudus juga berdiskusi dengan Dekan College of Liberal Arts and Sciences NIU, Professor Robert Brinkmann, dan Director of CSEAS NIU, Professor Ivan V. Small, Ph.D.

“Selama ini, CSEAS NIU mempunyai track record kerjasama yang baik dengan berbagai universitas di Indonesia,” imbuhnya.

Perwakilan dari NIU berharap bahwa pertemuan dengan delegasi IAIN Kudus, bisa menjadi langkah awal terjalinya kerjasama akademik dan kolaborasi program-program lainya bagi kedua institusi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: