Ganasnya Ternadi Bike Park Kudus Siap Menyambut Downhiller Elite Indonesia Raih Juara

Ganasnya Ternadi Bike Park Kudus Siap Menyambut  Downhiller Elite Indonesia Raih Juara

Ternadi Bike Park Kudus sebagai salah satu track downhill terbaik dan bertaraf internasional kembali menjadi tuan rumah kejuaraan 76 Indonesian Downhill.-arief pramono/diswayjateng.id-

KUDUS, diswayjateng.id- Kawasan Ternadi Bike Park yang berada di lereng Pegunungan Muria Kudus, ditetapkan kembali menjadi lokasi putaran kedua ajang balap sepeda 76 Indonesia Downhill 2024. Agenda yang segera digelar di Kudus tahun ini,  setelah penyelenggaran perdana di Klangon Bike Park, Yogyakarta awal Agustus lalu.

Jelang race yang bakal digelar selama dua hari yakni 19-20 Oktober mendatang, deretan downhiller terbaik siap beraksi. Sejumlah atlet sepeda Indonesia ini mengincar gelar juara, khususnya di kelas utama Men Elite.

Untuk diketahui, prestasi Andy Prayoga hingga saat ini masih bertahan di puncak standing point di kelas utama Men Elite dengan total 260 poin. Di posisi kedua dan ketiga disusul Putra Ganda Arrozak dan M. Abdul Hakim alias Jambol, keduanya sama-sama mengoleksi 200 poin.

Dengan situasi seperti ini, maka persaingan di Ternadi Bike Park dipastikan sengit dan panas.  Tiga nama teratas dipastikan berjuang habis-habisan, demi mengamankan poin maksimal serta merebut puncak klasemen.

BACA JUGA:Mendaki Gunung Olahraga Ektrim, Iswar Minta Organisasi Pecinta Alam Beri Bekal ke Yuniornya

Agnes C. Wuisan dari 76 Rider selaku penyelenggara menjelaskan, Ternadi Bike Park pada tahun ini sengaja dipilih sebagai lokasi putaran kedua dari total tiga seri yang dijadwalkan. Persaingan diyakini makin kompetitif di putaran kedua, sebab para downhiller berusaha mengejar poin semaksimal mungkin.

“Ternadi Bike Park memang tak pernah absen di kejuaraan 76 Indonesian Downhill. Ini merupakan salah satu track downhill terbaik dan bertaraf internasional,” terang Agnes kepada diswayjateng Sabtu 12 Oktober 2024.

Kawasan Ternadi Bike Park sebagai track downhill terbaik, kata Agnes, sehingga bisa memberikan tantangan dan level kompetisi yang paling maksimal untukbagi para downhiller yang akan berlaga.

“Di putaran kedua ini, persaingannya makin ketat dan kami optimis setiap downhiller akan berjuang maksimal untuk bisa meraih juara,” ucap Agnes.

BACA JUGA:Siswi SMKN 3 Semarang Tersesat di Gunung Slamet, Begini Ceritanya

Pada tahun ini, 76 Indonesian Downhill melombakan total 10 kelas. Selain kelas utama Men Elite dan Women Elite, kelas lainnya yaitu Men Junior, Men Sport A, Men Sport B, Men Youth, Women Youth, Men Master A, Men Master B, dan Men Master C.

Dengan 10 kelas yang diperlombakan, diharapkan mengakomodasi semakin banyaknya downhiller yang berpartisipasi.  Memiliki panjang 2,3 kilometer dan lebar 1,5 meter, Ternadi Bike Park terdaftar dalam Union Cycliste Internationale (UCI) dengan level C1.

“Trek yang berada di kaki Gunung Muria ini punya obstacle paling ekstrim, baik dari sisi elevasi (ketinggian) maupun karakteristik lintasannya. Dengan level C1 siapapun yang jadi juara di Ternadi Bike Park akan dapat 40 poin di ranking UCI. Lalu posisi kedua dan ketiga masing-masing mendapat 30 dan 20 poin,” paparnya.

Persaingan Antar Kelas Makin Sengit

Sementara itu, persaingan memang makin panas jelang race. Bahkan salah satu rider unggulan M. Abdul Hakim pun sudah tebar ancaman.  Atlet yang pernah masuk jajaran 100 terbaik dunia kategori Downhill Men Elite ini, optimis bisa naik podium dan mendulang poin maksimal.

Downhiller dari Team 76 Rider DH Squad ini mengaku pada seri kedua di Ternadi Bike Park menjadi keuntungan tersendiri, sebab ia cukup akrab dengan lintasannya.

“Seri kedua di Ternadi ini pastinya jadi keuntungan buat saya, karena saya jadi punya waktu latihan lebih banyak. Saya berusaha mempersiapkan diri dengan baik, mulai dari fisik, latihan di track, dan juga settingan sepeda,” ungkap Abdul Hakim.

Meski optimis, namun ia tak mau gegabah mengingat persaingan di 76 Indonesian Downhill sangat dinamis. Buktinya kampiun di kelas Men Elite tahun lalu Rendy Varera Sanjaya, saat ini masih tercecer di posisi lima klasemen sementara.

Demikian juga unggulan lainnya rider langganan juara Khoiful Mukhib mesti berjuang ekstra untuk bisa merangkak naik dari urutan tujuh klasemen. Ia mengakui persaingan di kelas Men Elite tahun ini sangat ketat.

“Banyak rider-rider muda sekarang yang bagus-bagus. Sementara yang sudah lama di Men Elite juga enggak mau kalah. Jadi persaingannya seru dan ketat. Saya sendiri juga harus benar-benar siap agar bisa jadi juara di Ternadi,” terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: