Ghasta Fest SMAN 3 Kota Pekalongan, Adu Kreatifitas Para Siswa dalam Budaya Jawa

Ghasta Fest SMAN 3 Kota Pekalongan, Adu Kreatifitas Para Siswa dalam Budaya Jawa

DRAMA JAWA: Para siswa SMAN 3 Kota Pekalongan pentasa drama bahasa jawa di Ghasta Fest--Bakti Buwono/ jateng.disway.id

PEKALONGAN, jatengdisway.id - Ratusan siswa SMAN 3 Kota Pekalongan dari kelas 10 hingga 12 menggelar pameran seni hingga tampil di ajang Ghasta Fest.

Ghasta Fest merupakan bagian dari kurikulum Merdeka yaitu Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) ini untuk memperkuat karakter melalui budaya jawa. Isinya mulai dari pameran karya seni para siswa hingga penampilan teater.

"Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa, mulai dari kelas 10 -11 yang menampilkan karya tulis seperti buku, puisi, dan geguritan. kelas 11 menampilkan poster dan kata-kata mutiara yang dibingkai,  hingga kelas 12 yang memamerkan pementasan drama," kata Syam Bintoro Aji, selaku koordinator Sekolah Adipangastuti SMAN 3 Kota Pekalongan, Rabu 16 Oktober 2024.

BACA JUGA: Masih Kekurangan Dana, RSUD Mijen Diresmikan Setelah 4 Tahun Dibangun

BACA JUGA: Kantor Pemkab Tegal Nyaris Terbakar

Syam, menyebut Ghasta Fest tidak hanya sekadar pameran seni dan budaya. 

Tujuan utamanya adala upaya membentuk karakter siswa sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya Jawa. 

Nilai-nilai tersebut diintegrasikan dalam berbagai proyek yang dilakukan siswa, khususnya nilai-nilai Hasta Laku yang meliputi gotong royong, tepa selira, dan tanggung jawab. 

"Kami ingin siswa tidak hanya pandai secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dengan mengakar pada nilai-nilai budaya Jawa," tambah Syam, yang juga merupakan guru bahasa Jawa.

BACA JUGA: Santri SMP RUQ Al Falah Sabet Medali Emas di Ajang WYIIA 2024

BACA JUGA: Kasus Stunting di Sragen. Bupati Minta Kurangi Pemberian Makanan Instan

Program ini juga mendapatkan dukungan finansial dari sekolah melalui Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).

Sementara untuk kebutuhan pementasan, siswa dan komite sekolah ikut berkontribusi. 

"Kami ingin setiap siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna dari setiap proyek yang mereka kerjakan, sehingga mereka tidak hanya meraih prestasi akademis, tetapi juga membangun karakter yang kuat," ujar Syam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: