Diseminasi Pengembangan Potensi Guru PJOK

Diseminasi Pengembangan Potensi Guru PJOK

MASUKAN - Kabid PPTK Dinas Dikbud memberi masukan guru PJOK dalam pengembangan potensi.Foto: Hermas Purwadi/jateng.disway.id--

SLAWI, jateng.disway.id - Program Pengembangan Kompetensi Guru PJOK (PKG PJOK) merupakan program Pengembangan keprofesian nerkelanjutan. Khususnya bagi Guru pengampu mata pelajaran PJOK, melalui pelatihan dan kegiatan kolektif.

Kali ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal dalam perjalanan pelatihan bagi peserta pendidikan program diseminasi PKG PJOK. Mengawali dengan mempelajari paket modul 1, yaitu paradigma perubahan diri dan kelas dalam PJOK. 

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Suspriyanti melalui Kabid PPTK Nur Khakim menyatakan, kegiatan pembelajaran ini dipandu oleh fasilitator secara daring. Baik melalui LMS secara asinkron maupun sinkron selama kurang lebih 5 minggu.

Untuk pembelajaran secara luring akan memasuki paket modul 2, yaitu keterampilan pedagogi guru PJOK yang berpusat pada peserta didik. Harapannya, guru  dapat mengalami pembelajaran secara lebih dalam dengan berbagai variasi praktik simulasi mengajar. “Untuk mendukung pemahaman paradigma PJOK sebagai pembelajaran peserta didik dengan meningkatkan keterampilan pedagogi," ujarnya. 

BACA JUGA:SIPLah di Dinas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Rentan Diretas

BACA JUGA:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Raih Penghargaan Terminimalis Pengelolaan Kinerja Guru

Tujuan kegiatan ini adalah agar guru pengampu PJOK mampu memfasilitasi pembelajaran yang berkualitas dan berpusat pada peserta didik secara bermakna. Artinya, guru PJOK mampu memahami peserta didik dan mengetahui bagaimana mereka belajar dalam PJOK. Memiliki kompetensi profesional dan kompetensi pedagogi yang berpusat pada peserta didik.

Mampu melaksanakan asesmen pembelajaran PJOK yang juga berpusat pada peserta didik dan dengan kompetensi. “Serta pemahaman tersebut guru PJOK mampu menyelaraskan pembelajaran dengan model pembelajaran dan kurikulum yang berlaku (Kurikulum Merdeka)," cetusnya.

Tujuan program ini secara luas sebagai cita-cita besar  bersama adalah murid Indonesia secara mandiri berpartisipasi dalam aktivitas jasmani sepanjang hayat.

Jika menginginkan tujuan jangka panjang, menginginkan anak-anak kita nantinya memiliki agency (kemandirian) untuk aktif sepanjang hayat. “Ini dikarenakan mereka benar-benar paham tentang apa, mengapa dan bagaimana menjadi bugar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: