RSUD Salatiga Luncurkan "Si Canting": Strategi Kolaborasi Cegah Stunting

RSUD Salatiga Luncurkan

MELUNCURKAN : Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani saat meluncurkan Si Canting dengan cara menekan tombol di Aula Pertemuan RSUD Salatiga, Kamis 10 Oktober 2024. Foto : Nena Rna Basri--

SALATIGA.jateng.disway.id - Sebagai upaya menekan angka prevalensi menuju 'zero poin' stunting di Kota Salatiga, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemkot Salatiga meluncurkan 'Si Canting', Strategi Kolaborasi Cegah Stunting.

“Program layanan ini, satu strategi dan
kolaborasi Pemda Salatiga dalam mencegah stunting sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting di kota Salatiga. Selamat kepada Bu Dir (Direktur RSUD Salatiga dr. Riani Isyana Pramasanthi., M.Kes), semakin tambah kerjaannya,” ucap Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani ditengah peluncuran Si Canting, di Aula Pertemuan RSUD Salatiga, Kamis 10 Oktober 2024.

Turut hadir dalam peluncuran program terpadu itu, Sekda Kota Salatiga Wuri Pudjiastuti, perwakilan Bank Pemerintah Daerah, jajaran staf dan petinggi RSUD Salatiga.

Pj Wali Kota Salatiga Yasip Khasani menuturkan, akan stunting di Salatiga masih terbilang fluktuatif. Dimana, Pemerintah Indonesia menargetkan angka prevalensi stunting turun menjadi 14% pada akhir tahun 2024. Sedangkan, Pemerintah Kota Salatiga menargetkan “Zero Stunting” pada akhir tahun 2024.

“Sehingga melalui Si Canting, kolaborasi strategi mencegah stunting sebagai upaya menurunkan prevalensi stunting di Kota Salatiga yang masih tinggi, yakni sekitar 16 persen,” ungkapnya.

Si Canting dianggap sebagai satu-satunya terobosan baru yang dimiliki RSUD Salatiga, dengan mencoba hadir sebagai pusat koordinasi dan pelaksana program utama dengan memanfaatkan sumber daya dan keahlian yang dimiliki.

Meski demikian, ia pun memberikan catatan bahwa perlu adanya tindak lanjut secara keahlian terkait stunting.

Dengan diluncurkannya Si Canting, Yasip Khasani yakin permasalahan stunting di Salatiga akan dapat ditekan. Pihaknya juga akan melibatkan PPKK, serta pendataan pun melibatkan Dasawisma.

“Sehingga anak-anak yang tidak datang ke Posyandu akan ditangani secara bersama-sama dengan Dasawisma dengan datang ke rumah dan diukur pada waktu yang ditentukan. Kita memiliki satu data statik yang memang dapat dipertanggungjawabkan dan datanya lengkap per anak stunting,” bebernya.

Sementara itu, Direktur RSUD Kota Salatiga , dr. Riani Isyana Pramasanthi., M.Kes menambahkan dengan diluncurkannya Si Canting salah satu komitmen RSUD Salatiga dalam mendukung pencapaian target penekanan stunting yang dirancang berbagai program kolaborasi lintas sektor.

Hebatnya lagi, Si Canting ini tidak hanya berperan sebagai koordinator program RSUD Salatiga tapi juga berbagai pihak terkait seperti dinas di pemerintahan Kota Salatiga, lembaga pendidikan dan komunitas masyarakat.

Sebab, intervensi Si Canting meliputi berbagai kegiatan diantaranya kolaborasi lintas program dan lintas sektor dimana berbagai instansi pemerintah dan lembaga masyarakat bersatu dalam upaya menekan angka stunting.

Sebagai koordinator utama Si Canting, RSUD Salatiga memfasilitasi berbagai kegiatan intervensi dan edukasi berbasis komunitas.

“Dengan pendekatan ini kita berharap melalui Si Canting dapat menyentuh lapisan masyarakat secara langsung, khususnya kelompok rentan seperti ibu hamil atau menyusui dan anak-anak usia dini. Sehingga upaya kita dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan dapat terlaksana secara optimal,” ujarnya.

Ada pun Si Canting meliputi delapan kegiatan diantarnya meningkatkan program, pelatihan intervensi stunting bagi tenaga kesehatan kadar Posyandu serta relawan agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang mampu dalam mendeteksi dan menangani kasus-kasus, pendekatan psikolog, pendidikan, pola asuh dan konsultasi psikologi.

Dimana para orang tua terutama ibu diberikan edukasi mengenai pentingnya pola asuh yang tepat untuk mendukung pertumbuhan.

“Kegiatan lainnya, layanan rujukan stunting terintegrasi, serta hot-line yang akan menjadi sarana konsultasi dan informasi bagi masyarakat terkait pencegahan dan penanganan stunting,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: