Harga Kol Anjlok hingga Rp500 per Kilogram di Kabupaten Pemalang

Harga Kol Anjlok hingga Rp500 per Kilogram di Kabupaten Pemalang

ANJLOK - Harga kol mengalami penurunanhingga Rp500 per kilogram.Foto:M Ridwan/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Di Pasar Induk Buah dan Sayur Pemalang, harga kol mengalami penurunan yang sangat signifikan. Salah satu pedagang sayur, Tegar, 26, mengungkapkan, harga kol anjlok sejak satu bulan terakhir. Biasanya dia menjual dengan harga Rp1.000 hingga Rp1.500 per kilogram. Sekarang anjlok hingga menyentuh angka Rp500 per kilogram. Dia menilai banyaknya jumlah panen dan sedikitnya permintaan jadi alasan utama harga jual turun.

“Dari petani kita ambil paling Rp400 per kilogram, jadi jualnya Rp500 per kilogram,” katanya. 

Harga itu, katanya, sudah lama terjadi, sekitar sebulan lebih. Mendingan harga jual tinggi permintaan juga banyak barang cepat habis.

BACA JUGA:Tiga Residivis Pencurian di Kudus Disergap Polisi, Uang Hasil Kejahatan untuk Nafkahi Anak Istri

Kepala Dispertan Kabupaten Pemalang Prayitno melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan Hortikultura Iing Winarso menuturkan, pihaknya telah melakukan survei harga dari petani dan pasar pada komoditi kol. Hasilnya cukup mencengangkan, satu kilogram kol di pasaran dihargai hanya Rp500.

"Itu menjadi keluhan para petani kepada pemerintah agar mampu menytabilkan harga," terangnya.

Namun demikian, Iing menjelaskan, pihaknya tidak mampu berbuat banyak untuk mengendalikan harga di pasaran. Karena anya hukum pasar, di mana saat ini kondisi permintaan sayur kol baik dalam daerah (Pemalang) dan luar sangat kecil. Sehingga dengan jumlah panen begitu melimpah tidak terserap baik oleh pasar.

BACA JUGA:Wantimpres Soroti Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Kudus, Fokus Kebersihan dan Pengolahan Makanan

“Data kita dari Agustus, jumlah luas tanam sayur kol kurang lebih 24 hektare, jauh dibandingkan Juli yang hanya 7 hektare," bebernya.

Menurutnya, mungkin karena musim panen raya dan permintaan tetap jadi harganya anjlok sampai Rp500 perak per kilogramnya.

Salah satu upaya yang akan dilakukan Dispertan yaitu dengan memberikan pelatihan serta pendampingan kepada para petani. Agar mau mengolah kol menjadi barang baru dengan nilai jual lebih tinggi.

BACA JUGA:Serapan APBD Kudus 2024 Rendah, TEPRA Desak OPD Realisasikan Pekerjaan

"Ini dilakukan agar ke depan, harga jual sayuran itu tidak terlalu rendah dan merugikan petani," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: