Rakor Kemiskinan, Pemkab Pemalang Siapkan Program Strategis

Rakor Kemiskinan, Pemkab Pemalang Siapkan Program Strategis

MENJELASKAN - Kepala Bappeda Kabupaten Pemalang Moh Sidik menjelaskan angka kemiskinan yang terus menurun.Foto:Agus Pratikno/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, PEMALANG - Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menggelar rapat koordinasi kemiskinan,. Rakor tersebut untuk menyusun perencanaan program pengentasan kemiskinan di tahun 2025. 

Berdasarkan rapat koordinasi tersebut, rupanya ada sejumlah program strategis yang akan menjadi fokus dalam pelaksanaannya di tahun anggaran 2025. Hingga sampai pada tingkat rencana aksinya. 

BACA JUGA:Vicky Prasetyo Hibur Masyarakat Kabupaten Pemalang

Kepala Bappeda Kabupaten Pemalang Moh Sidik mengatakan, angka kemiskinan di Kabupaten Pemalang dari tahun ke tahun berangsur menurun. Kondisi tersebut dilihat pada angka kemiskinan yang ada. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dari angka 15,03 persen turun  sebesar 1,1 %,, sehingga menjadi 14,93 %.

Dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, lanjut dia tentunya harus memfokuskan pada program strategis. Bahkan hingga sampai pada tingkat rencana aksinya di lapangan. 

BACA JUGA:Jalan Pagerbarang-Jatibarang Rusak Parah, Begini Respon Angota DPRD Kabupaten Tegal

Menurutnya, untuk menurunkan angka kemiskinan itu, ada sejumlah program yang menjadi program wajib. Diantaranya program pembangunan di bidang kesehatan, bidang pendidikan dan infrastruktur.

 "Itu semua yang menjadi program wajib kita, dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Pemalang,"katanya. 

Disebutkan, program - program strategis dalam upaya menurunkan angka kemiskinan juga ada di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dimana di OPD-OPD lainnya, juga harus mengarah pada upaya untuk mengatasi kemiskinan.

BACA JUGA:Inovasi Pengolahan Sampah di Tingkat Desa

"Seperti misal di Dinas Komunikasi dan Informasi itu, programnya membantu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam melakukan pemasaran secara digital,"ujarnya.

Dalam bidang pendidikan terkait, seperti mengatasi masalah Anak Tidak Sekolah (ATS). Selain itu pemenuhan infrastruktur sarana prasarana pendidikan, pembangunan ruang kelas  atau pengadaan alat untuk kegiatan belajar mengajar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: