Sukses Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Insentif Fiskal Rp6,45 Miliar

Sukses Turunkan Stunting, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Insentif  Fiskal Rp6,45 Miliar

SUKSES - Pemprov Jateng dinilai sukses dalam menurunkan angka stunting.Foto: Istimewa --

DISWAYJATENG.ID, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meraih penghargaan dari pemerintah pusat berupa Insentif  Fiskal sebesar Rp6,45 Miliar, karena keberhasilannya menurunkan stunting

Penghargaan diberikan Wakil Presiden RI,  Ma'ruf Amin selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Nasional kepada Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana pada acara Rakornas Percepatan Penurunan Stunting di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.

 Nana menuturkan, pada  2023 lalu, Jateng juga memeroleh penghargaan yang sama dengan nilai Rp5,97 miliar. Bahkan, tahun ini nilainya lebih besar. 

BACA JUGA:PKK Desa Tenjomaya Dilatih Mahasiswa KKN Umus Brebes Membuat Lilin dari Minyak Sayur Bekas

Insentif yang diperoleh akan digunakan untuk menuntaskan penanganan stunting yang masih tersisa di Provinsi Jateng.

Nana mengatakan, Pemprov Jateng menganggarkan Rp194,6 miliar untuk percepatan penaganan stunting. Anggaran itu diberikan dalam bentuk bantuan keuangan kepada kabupaten/kota, terutama yang kasus stuntingnya masih tinggi. 

"Sasaran adalah beberapa lokasi ataupun kabupaten/kota yang tingkat stuntingnya masih tinggi," kata Nana usai acara.

Nana menuturkan, prevalensi stunting Jateng berdasarkan rilis Survey Kesehatan Indonesia (SKI) pada Maret 2024  di tahun 2023 sebesar 20,7 %, atau menurun menurun 0,1 % dibandingkan tahun 2022  yang sebesar 20,8 %. 

BACA JUGA:Desa Susukan Kabupaten Pemalang akan Bangun Tempat Pengelolaan Sampah

Nana membeberkan, langkah percepatan penurunan stunting Jateng berkolaborasi dengan banyak pihak. Baik antar sesama pemerintah, BUMN, BUMD, perguruan tinggi, swasta hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat.

"Jadi memang perlu ada suatu kolaborasi untuk menangani stunting ini. Kita tidak hanya bisa sendiri, artinya juga ada keterlibatan tokoh agama, tokoh masyarakat juga ini kita libatkan," jelasnya.

Intervensi spesifik dan sensitif, sambungnya, dilakukan untuk menangani stunting. 

BACA JUGA:Pengguna Pertalite Wajib Daftar QR Code

Nana menerangkan, intervensi sensitif yang dilakukan salah satunya dengan memastikan kelayakan air yang dikonsumsi masyarakat. Sementara contoh intervensi spesifik dilakukan melalui kolaborasi dan sinergi dengan banyak pihak. Selain itu juga memberikan edukasi kepada calon pengantin dan remaja putri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: