Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto Ajak DKV Poltek Harber Tegal

Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto Ajak DKV Poltek Harber Tegal

MEMBERIKAN - Direktur Poltek Harber, Agung Hendarto menyerahkan cinderamata untuk narasumber.Foto: Meiwan Dani R/diswayjateng.disway.id--

DISWAYJATENG.ID, TEGAL - Optimalkan Teaching Factory Program Studi D-3 Desain Komunikasi Visual Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) Tegal. Mengelar Focus Grup Discussion (FGD) Implementasi Tata Kelola dan Manajemen Produksi Teaching Factory Bidang Motion Design (Animasi, Film, dan Iklan) di salah satu hotel di Kota Tegal

FGD yang merupakan serangkaian kegiatan laporan perolehan Hibah Competitive Fund

Dirjen Vokasi Tahun 2023 diisi oleh ketiga narasumber, antara lain Dirjen Vokasi 2020-2022 Wikan Sakarinto, Deputi Edukasi AINAKI Dermawan Syamsuddin, Creative Director Srengenge Advertising Yogyakarta Yazied Syafaat.

BACA JUGA:Bekas TPA Pesalakan Kabupaten Pemalang Terbakar

Direktur Poltek Harber Tegal Agung Hendarto menyampaikan, kegiatan ini menjadi sesi yang penting dalam peningkatan pelaksanaan Teaching Factory di Prodi DKV. Kampus vokasi dituntut memiliki Teaching Factory dengan kualitas yang baik serta memiliki produk.

“Saat ini industri kreatif berkembang sangat cepat, sehingga perlu dibarengi dengan pengetahuan yang luas dan dapat diterapkan di Teaching Factory," katanya.

Dirjen Vokasi Tahun 2020-2022, Wikan Sakarinto menuturkan lulusan vokasi yang kompeten harus memiliki 4 kompetensi, yang pertama kompeten pada hardskills dengan menguasai bidangnya, kedua adalah soft skills dengan keterampilan komunikasi, kerjasama, leadership, problem solving dan kreatif yang dimiliki oleh lulusan, ketiga adalah memiliki attitude, dan juga berkarakter yang baik.

BACA JUGA:DPRD Kabupaten Pemalang Terima Kunjungan Kerja dari Purbalingga

Dermawan Syamsuddin, Deputi Edukasi AINAKI menyampaikan ada 3 basis dalam penyelenggaraan Teaching Factory (TEFA) antara lain TEFA berbasis pemenuhan kompetensi siswa, TEFA berbasis kebutuhan masyarakat, TEFA berbasis kemitraan dengan dunia kerja.

Ada 2 jenis Teaching Factory, TEFA dengan orientasi profit dan TEFA dengan orientasi non profit. Dua hal tersebut akan menentukan bagaimana TEFA itu bisa berjalan, jika nonprofit lebih menekankan pada pelayanan jasa kepada masyarakat.

"Sedangkan TEFA yang berorientasi profit arahnya adalah layanan profesional sesuai dengan bidang TEFA tersebut," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: