3 PNS Pemkab Tegal Dapat Penghargaan

3 PNS Pemkab Tegal Dapat Penghargaan

PENGHARGAAN - Sekda Kabupaten Tegal Amir Makhmud menyerahkan piagam penghargaan PNS Teladan.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, SLAWI – 3 orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Tegal mendapat penghargaan. penghargaan ini diserahkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tegal Amir Makhmud mewakili Pj bupati Tegal, usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.

PNS teladan yang meraih peringkat 1 yakni Rokhlani, penyuluh pertanian ahli madya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian. Peringkat 2 Tambudi, penata kependudukan dan keluarga berencana ahli muda Dinas P3AP2KB. Sedangkan peringkat 3 Yuki Fitria Ma’atisya, dokter ahli pertama di RSUD dr Soeselo Slawi.

Selain menerima piagam penghargaan dari Pj Bupati Tegal, masing-masing PNS tersebut juga mendapat hadiah uang tunai dari Korpri Kabupaten Tegal. Peringkat satu mendapatkan Rp2.500.000, peringkat dua Rp2.000.000 dan peringkat tiga Rp1.500.000.

BACA JUGA:Verifikasi Faktual KRS Pemutahiran Data Kondisi Terkini di Kabupaten Pemalang

Menurut Amir, penghargaan ini sebagai upaya untuk memberikan motivasi dan meningkatkan kinerja PNS yang profesional, kompetitif. Serta kompeten dalam pelaksanana tugas pelayanan kepada masyarakat.

"Selain itu juga karena mereka memiliki integritas dan loyalitas yang tinggi serta berkinerja baik," kata Amir.

Sementara, Rokhlani yang juga menjabat koordinator penyuluh pertanian se-Kabupaten Tegal mengaku senang dan bangga dengan penghargaan yang diterimanya. Dia berharap capaian ini bisa menginspirasi ASN dan petani agar lebih bersemangat dalam bekerja.

BACA JUGA:RSUD dr Soeselo Kabupaten Tegal Gelar Operasi Bibir Sumbing, Usia Termuda Bayi 3 Bulan

Menurutnya dunia pertanian saat ini dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah seperti perubahan iklim, kelangkaan pupuk kimia bersubsidi, serangan hama dan penyakit pada tanaman, pencemaran lingkungan hingga regenerasi petani muda.

Sehingga dirinya memandang penting upaya mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia.

“Kita perlu mensubstitusi pupuk kimia dengan pupuk organik. Bagaimanapun konsep pertanian alamiah harus dikembalikan karena dampak negatif penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan selain merusak lingkungan juga menurunkan produktivitas atau hasil pertanian,” ungkapnya.

BACA JUGA:Disporapar Kabupaten Tegal Berharap KONI Lakukan Optimalisasi Pembinaan Atlet

Melalui konsep pertanian organik berbasis sumber daya lokal Rokhlani yakin keseimbangan lingkungan atau agro ekosistem lahan pertanian akan bisa kembali lagi.

Untuk itu, pihaknya saat ini terus mendorong penggunaan pupuk dan pestisida organik di kalangan petani dengan memanfaatkan bahan baku lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: