Mahasiswa DKV Poltek Harber Tegal Kunjungi Industri Kreatif di Bali

Mahasiswa DKV Poltek Harber Tegal Kunjungi Industri Kreatif di Bali

KUNJUNGAN - Program Studi (Prodi) D3 Desain Komunikasi Visual (DKV) Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) melaksanakan kunjungan industri ke Bali.Foto:Meiwan Dani R/jateng.disway.id--

DISWAYJATENG, TEGAL - Program Studi (Prodi) D3 Desain Komunikasi Visual (DKV) Politeknik Harapan Bersama (Poltek Harber) Tegal. Melaksanakan Kunjungan Industri ke Provinsi Bali. Kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya bertujuan sebagai media penggambaran yang nyata kepada mahasiswa. Mengenai bagaimana industri kreatif bekerja. Kunjungan Industri kali ini, diikuti oleh 92 mahasiswa yang terdiri dari semester 4 dan 6.

Kaprodi D3 DKV Ahmad Ramdhani menyampaikan, ada beberapa industri kreatif yang menjadi tujuan. Antara lain dengan mengikuti workshop dan dialog dengan sang maestro kartunis dan karikaturis Jango Pramartha, serta ke Pusat Industri Kreatif 1930 Studio Foto. Serta Indira Laksmi yang ada di daerah Celuk, Gianyar, Bali, industri kreatif yang menyediakan properti foto. Seperti kostum, design, serta make up klasik dan kontemporer Bali.

BACA JUGA:Pemkab Pemalang Siapkan 3 Bus untuk Mudik Gratis

“Kunjungan industri ini diharapkan akan menambah pengalaman sekaligus memberi wawasan mahasiswa. Tentang pekerjaan apa saja yang ada di dunia industri kreatf. Sehingga nantinya bisa dikorelasikan dengan apa saja yang sudah diperoleh pada perkuliahan,” tutur Ahmad.

Dosen mata kuliah fotografi Dessy Ratna Putry menjelaskan, kegiatan ini menjadi kesempatan yang berharga. Karena dapat berinteraksi dengan para fotografer profesional yang memiliki banyak karya. Dalam hal ini Gung Ama (I Gusti Agung Wijaya Utama) selaku founder dari 1930 Studio dan timnya.

BACA JUGA:Bupati Pemalang Mansur Hidayat Ajak Warganya Gerakan Lagi Budaya Gotong Royong

Sebagai dosen fotografi, kunjungan kali ini mengajak mahasiswa DKV untuk mengenal dan mempelajari secara langsung. Bidang ilmu fotografi yang memiliki karakteristik dan pasar secara spesifik yakni fotografi bergenre Black dan White (B&W). Melalui berbagi pengalaman langsung dengan founder studio 1930 bali Gung Ama (I Gusti Agung Wijaya Utama)”.

“Saya berharap kunjungan industri ini tidak berhenti di sini saja manfaatnya. Melainkan para mahasiswa yang memiliki minat dan semangat khususnya di bidang fotografi dapat terus menjelajahi dunia fotografi. Baik secara teknis maupun populer,” bebernya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: