5 Penyebab Anemia pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Penyebab dan cara mengatasi anemia pada remaja-Alinea.id-
Selain itu, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dalam jangka waktu lama, setelah cedera, operasi, demam berdarah, dan wasir yang parah juga dapat menyebabkan perdarahan, yang merupakan penyebab anemia pada remaja.
4. Kelainan bentuk sel darah merah
Malformasi sel darah merah adalah penyebab lain dari anemia pada remaja. Anemia sel sabit adalah jenis anemia yang disebabkan oleh kelainan bentuk sel darah merah.
Kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik dan menyebabkan sel darah merah yang seharusnya berbentuk bulat menjadi berbentuk bulan sabit.
BACA JUGA:Langkah Pencegahan Anemia yang Perlu Diketahui Pada Lansia
Karena bentuk sel darah merah menyerupai huruf C dalam alfabet, maka sel darah merah lebih mudah tersangkut di dalam pembuluh darah dan menyebabkan peradangan, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan dan penggumpalan darah yang berbahaya.
5. Penyakit tertentu
Penyakit kronis dan infeksi juga dapat memicu anemia pada remaja. Hal ini karena penyakit-penyakit tersebut dapat merusak sel darah merah atau mengurangi produksinya.
Penyakit autoimun seperti lupus, artritis reumatoid, dan sindrom Sjogren juga sering menyebabkan anemia.
Penyakit lain seperti malaria, talasemia, leukemia, defisiensi G6PD dan infeksi EBV (virus Epstein-Barr) juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel darah merah dan menyebabkan sel mati lebih cepat sebelum sempat terbentuk.
Bagaimana Cara Mengatasi Anemia pada Remaja
Telah disebutkan sebelumnya bahwa anemia pada remaja biasanya disebabkan oleh asupan nutrisi yang tidak memadai selama periode perkembangan tubuh yang cepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah anemia pada remaja
Pastikan asupan zat besi yang cukup dari makanan seperti daging merah, unggas, ikan, tahu, telur, sereal, dan kacang-kacangan.
Makanlah buah dan sayuran yang kaya vitamin C (misalnya jeruk, jambu biji merah, brokoli) untuk membantu penyerapan zat besi.
Hindari kopi dan teh saat makan karena dapat mengurangi penyerapan zat besi. Pantau siklus menstruasi kamu, termasuk durasi perdarahan dan jumlah darah menstruasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: