Tahun Ini, Program Yuh Sekolah Maning di Kabupaten Tegal Entaskan 500 Anak Putus Sekolah
--
DISWAYJATENG, SLAWI – Upaya Pemerintah Kabupaten Tegal melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud). Untuk menuntaskan anak putus sekolah melalui program Yuh sekolah Maning berlanjut tahun ini. Di tahun terkahir ini, upaya memaksimalkan target mengentaskan anak putus sekolah sebanyak 500 orang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Tegal Fakihurochim SSos MM melalui Plt Kasi Pendidikan Masyarakat Ibnu Khakim menyatakan, sasaran proggram ini akan membidik anak usia 7 hingga 15 tahun.
BACA JUGA:Anies-Muhaimin Unggul di TPS 38, Kompleks Pendapa Kabupaten Pemalang
"Saat ini kami berupaya mengumpulkan semua PKBM untuk bisa mendata anak putus sekolah di lingkungannya agar target bisa tercapai," ujarnya.
Pendataan anak putus sekolah diberi jangka waktu selama 2 bulan dan dari hasil pendataan tersebut nantinya akan mengikuti kegiatan belajar di tahun ajaran baru 2024- 2025 dibulan Juli 2024 mendatang. Seperti diketahui, setidaknya dari data anak putus sekolah tahun 2015 sebanyak 6.765 anak, saat ini sebanyak 2.923 sudah berhasil melanjutkan sekolah melalui program tersebut.
BACA JUGA:Pemilu di Jawa Tengah Berjalan Lancar dengan Lancar
"Bila di tahun 2018 anak putus sekolah tertangani di pendidikan formal, sejak tahun 2019 hingga 2024 kita arahkan ke pendidikan nonformal atau kejar paket," cetusnya.
Pada tahun 2019, sambung dia, dari target paket A sebanyak 452 orang tercapai 341 orang. Kemudian paket B dari target 917 orang terealisasi 796 orang.
Sementara itu pada tahun 2020, target paket A sebanyak 298 orang terealisasi 99 orang, untuk paket B 706 orang terealisasi 306 orang.
BACA JUGA:SD Negeri Mintaragen 1 Kota Tegal Adakan Seminar Parenting
"Berlanjut di tahun 2021, paket A target 335 orang terealisasi 83 orang dan paket B target 778 orang terealisasi 395 orang. Untuk tahun 2022 paket A kita target 240 orang terealisasi 109 orang dan paket B target 570 orang terealisasi 258 orang," ungkapnya.
Pada tahun 2023, pihaknya memasang target global 600 orang baik untuk kejar paket A maupun B, dan terjaring 536 siswa. Dia menyatakan melalui pendataan anak putus sekolah ini diharapkan anak usia 7 hingga 15 tahun agar kembali ke sekolah melalui program pendidikan kesetaraan kejar paket A dan paket B.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: