Gandeng PMI dan BPBD, PHRI Kabupaten Tegal Gelar Pelatihan Penanganan Kecelakaan Wisata
LATIHAN - Sejumlah peserta saat mengikuti pelatihan penanganan kecelakaan wisata di hotel Asafana Guci Bumijawa yang digelar PHRI Kabupaten Tegal.Foto:Yeri Noveli/jateng.disway.id--
DISWAYJATENG, SLAWI - Upaya mencegah terjadinya kecelakaan di tempat wisata, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Tegal menggelar pelatihan penanganan kecelakaan wisata.
Pelatihan yang digelar di hotel Asafana Guci Bumijawa itu, PHRI menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tegal.
"Kami sengaja menggelar pelatihan ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. Termasuk mengantisipasi kecelakaan saat berwisata seperti tenggelam maupun terjatuh serta ancaman musibah lain,” kata Ketua PHRI Kabuptaen Tegal, Elizabeth Ratih Dewi.
BACA JUGA:Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Suarakan Kenaikan Honor Guru TPQ
Menurut Elizabeth, musim hujan serta tingginya animo masyarakat memanfaatkan waktu luang untuk berwisata menjadi alasan bagi PHRI untuk mengumpulkan pebisnis wisata di Kabupaten Tegal, khususnya di lokasi wisata Guci, untuk dibekali kemampuan menghadapi dan mengantisipasi kecelakaan.
PHRI sengaja melibatkan PMI dan BPBD untuk melatih sumber daya penggelola wisata.
BACA JUGA:Penghitungan Suara di Kota Tegal Diupayakan Tak Sampai Larut Malam
“Sejumlah teori maupun teknis penyelamatan telah dipraktikkan dan mendapat antusias peserta,” ujar Elizabeth menambahkan.
Kegiatan itu melibatkan 60 peserta perwakilan hotel di Pantura Tegal dan kawasan Guci sendiri, sedangkan pelatihan itu sebagai sikap serius lembaganya menjaga keselamatan dan kenyamanan pengunjung.
BACA JUGA:2.075 KK di Pantura Kabupaten Tegal Terdampak Banjir
“Ini demi keselamatan dan menjaga kepariwisataan di Kabupaten Tegal lebih terjamin,” ujar Elizabeth menjelaskan.
Tercatat materi pelatihan di antaranya tindakan saat kejadian, tindakan paska bencana serta P3K.
Elizabeth mengucapkan terimaksih peran PMI dan BPBD Kabupaten yang mensuport kegiatan itu. Dia berharap pelatihan ini tak hanya sebagai antisipasi tapi juga meminimalisir kecelakaan pariwisata yang selama ini identik dengan kebahagiaan.
"Jangan sampai kebahagiaan dalam berwisata justru membawa duka, jangan sampai," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: